337 Ribu Orang Terinfeksi Virus Corona, 16.500 Meninggal

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 25 Maret 2020 10:58 WIB

Perawat Teresa Malijon mengenakan pelindung buatan sendiri menunggu di lokasi tes terkait wabah virus corona COVID-19 di sebuah tempat parkir di University of Washington's Northwest Outpatient Medical Center di Seattle, Washington, Amerika Serikat, Selasa 17 Maret 2020. ANTARA/REUTERS/Brian Snyder/TM

TEMPO.CO, JenewaVirus Corona telah menginfeksi 337 ribu orang di 194 negara. Sebanyak 16.500 orang meninggal akibat menderita radang paru-paru, yang disebabkan virus ini seperti dilansir Johns Hopkins University.

Virus Corona ini menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina sejak Desember 2019. Cina sempat menjadi pusat penyebaran virus ini sebelum wabah ini juga menyebar ke Eropa dengan Italia menjadi pusat penyebaran di kawasan itu.

Lembaga kesehatan dunia atau WHO mengatakan Amerika Serikat bisa menjadi pusat atau epicenter global penyebaran virus Corona.

Juru bicara WHO, Margaret Harris, mengatakan infeksi virus Corona di AS telah meningkat drastis seperti dilansir Reuters Selasa, 24 Maret 2020.

Dia mengatakan,”85 persen kasus infeksi baru virus Corona terjadi di Eropa dan Amerika Serikat dalam 24 jam terakhir. Dan 40 persen terjadi di AS.”

Advertising
Advertising

Hingga Senin, virus Corona telah menginfeksi 42 ribu orang di AS dan menewaskan 559 orang.

“Kita sedang melihat akselerasi sangat besar kasus infeksi ini di AS. Jadi ada potensinya,” kata Harris saat ditanya apakah AS berpotensi menjadi pusat penyebaran baru virus Corona.

Sedangkan Iran menjadi pusat penyebaran virus Corona di kawasan Timur Tengah.

Sejumlah negara bagian di AS telah mengumumkan larangan publik ke luar rumah dan melakukan aktivitas bisnis serta perkantoran.

Namun, sebagian warga seperti di California justru masih berkeliaran di pantai dan taman-taman mengabaikan larangan itu hingga pekan lalu.

Presiden AS, Donald Trump, seperti dilansir Channel News Asia, telah mendeklarasikan negara dalam keadaan darurat sejak pertengahan Maret ini. Ini terjadi setelah virus Corona menyebar dengan cepat dan menewaskan ratusan warga.

Trump mengatakan dunia saat ini sangat membutuhkan masker dan alat bantu pernapasan atau ventilator.

“Pasar dunia untuk masker wajah dan ventilator menggila. Kami membantu negara-negara bagian untuk mendapatkan peralatan, tapi tidak mudah,” kata Trump lewat cuitan soal penanganan virus Corona.

Berita terkait

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

1 menit lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

38 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

5 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

6 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya