Realita Angka Kasus Virus Corona di Italia Diyakini Lebih Besar

Selasa, 24 Maret 2020 20:00 WIB

Puluhan peti mati orang yang meninggal karena virus corona atau COVID-19 menumpuk di krematorium kota Serravalle Scrivia di Alessandria, Italia, 23 Maret 2020. REUTERS/Flavio Lo Scalzo

TEMPO.CO, Jakarta - Agensi Perlindungan Publik Italia, CPA, tidak sepakat dengan data yang menunjukkan tren pertumbuhan kasus baru di Italia menurun. Sebaliknya, mereka malah beranggapan bahwa angka ril jumlah kasus virus Corona (COVID-19) di Italia belum terungkap. Menurut estimasi yang mereka, angka ril kasus virus Corona di Italia 10 kali lebih besar.

"Rasio 1 kasus positif dari 10 dugaan adalah angka yang luar biasa," ujar kepala CPA, Angelo Borrelli, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 24 Maret 2020.

Diberitakan sebelumnya, tren pertumbuhan angka kasus dan korban meninggal virus Corona di Italia menunjukkan perkembangan positif. Beberapa hari terakhir, angkanya konsisten menurun usai mencapai puncaknya pada hari Sabtu. Sebagai contoh, angka jumlah korban meninggal harian menurun dari puncak, 793, di hari Sabtu menjadi 651 di hari Minggu dan 601 di hari Senin.

Sementara itu, untuk tren pertumbuhan kasus baru, dari 6.577 kasus yang tercatat pada hari Sabtu, Senin kemarin tercatat ada 4.789 kasus baru. Ditotal, maka jumlah kasus dan korban meninggal di Italia per hari ini adalah 63.927 dan 6.077.

Apabila kekhawatiran CPA terbukti, maka sesungguhnya ada ratusan ribu kasus di Italia. Angelo menjelaskan, diragukannya keakurasian data jumlah kasus di Italia karena tidak semua pasien sudah terdata. Pantauan ia, masih banyak cluster yang pendataan pasiennya belum usai.

"Tes terhadap mereka yang sakit baru terbatas pada mereka yang dirawat oleh petugas medis. Dengan kata lain, kami menyakini masih ada ribuan kasus yang belum terdeteksi," ujar Angelo.

Sikap skeptis serupa ditunjukkan oleh Kepala Institute Kesehatan Nasional Italia Silvio Brusaferro. Meski mengakui bahwa tren pertumbuhan kasus dan korban meninggal yang ada perlu ditanggapi positif, ia merasa terlalu cepat untuk menyatakan tren itu akan konsisten atau ril.

"Saya tidak punya keberanian untuk menyampaikan hal itu," ujarnya soal tren virus Corona (COVID-19) di Italia.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

51 menit lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

3 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

4 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

7 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

7 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

12 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya