Gunakan Telepon Genggam, Rusia Pantau ODP Virus Corona

Senin, 23 Maret 2020 21:00 WIB

Seorang petugas medis yang mengenakan berpakaian pelindung mengambil swab dari seorang lelaki di dalam laboratorium keliling untuk tes virus corona (COVID-19) di dekat Bandara Pulkovo Saint Petersburg, Rusia, 23 Maret 2020. REUTERS/Anton Vaganov

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin, memberi lima hari kepada bawahannya untuk menciptakan sistem pelacakan ODP (Orang Dalam Pantauan) virus Corona (COVID-19). Adapun Mishustin meminta sistem tersebut memanfaatkan fitur geolokasi yang ada pada telepon genggam.

"Dengan sistem baru ini, warga akan mendapatkan pemberitahuan apakah mereka sempat melakukan kontak dengan mereka yang tertular virus Corona," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 23 Maret 2020.

Mishustin melanjutkan bahwa sistem ini nantinya tidak untuk warga saja. Ia menambahkan, sistem tersebut juga untuk kepentingan pemerintah, demi mengetahui seberapa besar dan jauh penyebaran virus Corona di Rusia dan tindakan apa yang harus diambil.

Terkait privasi, Mishustin menjamin sistem ini akan legal. Ia berkata, Kremlin (pemerintah pusat Rusia) memastikan sistem serupa diperbolehkan karena diperlukan untuk penanganan virus Corona.

Kementerian Komunikasi membenarkan bahwa Mishustin telah meminta pengembangan sistem pelacakan ODP virus Corona. Memanfaatkan fitur geolokasi yang ada di telepon genggam modern, sistem ini akan mengecek siapa saja pengguna telepon genggam yang berdekatan dengan pasien virus Corona.

"Jika sudah teridentifikasi, sistem secara otomatis akan mengirimkan notifikasi untuk segera mengkarantina diri," berdasarkan keterangan dari Kementerian Komunikasi Rusia.

Di luar sistem pelacakan yang sedang dikembangkan, Rusia secara bertahap memperketat karantinanya. Walaupun kasus mereka relatif kecil dibandingkan negara-negara Eropa lainnya (367 kasus, 1 korban meninggal), Rusia tidak ingin bernasib sama seperti Italia di mana kewalahan menghadapi virus Corona.

Beberapa langkah yang sudah dilakukan Rusia sejauh ini adalah mempersiapkan sistem kesehatan nasional serta membatasi pergerakan warganya. Selain itu, warga lansia, yang rentan terkena virus Corona, diminta untuk menetap di rumah atau tinggal di Dachas, rumah peristirahatan yang biasanya terletak di daerah pinggiran.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

9 menit lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

6 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

9 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya