Israel Akan Proses Hukum Pelanggar Aturan Pencegahan COVID-19

Jumat, 20 Maret 2020 09:30 WIB

Suasana pantai yang terlihat sepi setelah kementerian kesehatan Israel mendesak orang-orang untuk tidak meninggalkan rumah mereka kecuali untuk mencari "kebutuhan vital dan layanan" dalam arahan baru dalam tindakan pencegahan terhadap coronavirus, di Ashkelon, Israel 17 Maret 2020. REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan otoritas berwenang akan mengambil langkah hukum menghadapi masyarakat Israel yang melanggar aturan Kementerian Kesehatan dengan masih ke luar rumah untuk hal yang tidak mendesak. Imbauan agar tetap berada di rumah ditujukan untuk menekan penyebaran virus corona.

“Kemarin saya sudah meminta Anda untuk mendengarkan arahan-arahan dari Kementerian Kesehatan dan tinggal di rumah. Pemerintah akan menyetujui aturan darurat demi membatasi pergerakan. Ini bukan sebuah permintaan, tapi ini sebuah rekomendasi, persyaratan mengikat akan dilakukan,” kata Netanyahu, seperti dikutip dari timesofisrael.com

Suasana sepi sebuah mall setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menutup area publik setelah semakin mluasnya pandemik virus corona atau Covid-19 di Tel Aviv, Israel, 15 Maret 2020. REUTERS/Nir Elias

Menurut Netanyahu, aturan mandatori itu harus berlaku efektif secepatnya setelah mendapat persetujuan pada Kamis malam dan Jumat, 20 Maret 2020. Aturan ini untuk sementara akan berlaku untuk periode tujuh hari ke depan.

Advertising
Advertising

“Tujuan dari instruksi – instruksi ini adalah untuk memastikan semakin sedikit orang yang terinfeksi virus corona,” kata Netanyahu.

Dia menyadari langkah seperti ini tidak pernah dilakukan Pemerintah Israel sejak Negara Bintang Daud itu didirikan. Namun Israel juga belum pernah menghadapi wabah seperti virus corona ini sebelumnya.

Belum ada informasi hukuman seperti apa yang akan diterima bagi mereka yang melanggar aturan Kementerian Kesehatan Israel, yang diumumkan pada Selasa, 17 Maret 2020.

Diantara aturan Kementerian Kesehatan Israel itu, masyarakat hanya boleh ke luar rumah untuk bekerja lalu pulang ke rumah, membeli bahan makanan atau bahan kebutuhan pokok lain, berobat, olahraga yang diikuti tidak lebih dari lima orang, beribadah dan menghadiri acara resepsi pernikahan atau pemakaman.

Selama menjalani aktivitas itu, masyarakat diminta untuk jaga jarak sekitar dua meter. Tidak diperbolehkan ada dua orang dalam satu mobil saat yang bersamaan, kecuali mereka tinggal di satu rumah yang sama.

Per Kamis, 19 Maret 2020, ada 677 kasus baru virus corona yang terkonfirmasi di Israel. Belum ada korban meninggal di Negara Bintang Daud itu karena COVID-19, namun ada enam pasien dalam kondisi kritis saat ini.

Berita terkait

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

41 menit lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

1 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

1 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

1 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

2 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

3 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

4 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

4 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

4 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

5 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya