Festival Musik Glastonbury 2020 Dibatalkan Karena Virus Corona

Rabu, 18 Maret 2020 19:31 WIB

Para pengunjung Festival berkumpul di depan matahari terbenam di Festival Glastonbury di Somerset, Inggris 27 Juni 2019. REUTERS/Henry Nicholls

TEMPO.CO, Jakarta - Glastonbury, salah satu festival musik terbesar di dunia, ikut bertekuk lutut di depan virus Corona (COVID-19). Hari ini, Rabu, 18 Maret 2020, pihak penyelanggara memastikan bahwa festival Glastonbury 2020 dibatalkan, bukan ditunda.

"Kami minta maaf harus menyampaikan hal ini. Bagaimanapun Glastonbury 2020 harus dibatalkan dan tahun ini akan menjadi tahun tanpa festival itu," ujar penyelenggara Glastonbury Festival, Michael dan Emily Eavis, sebagaimana dikutip dari Independent.

Sesungguhnya, jika Glastonbury 2020 tidak dibatalkan, maka tahun ini akan menjadi perayaan 50 tahun festival tersebut. Penampilan berbagai artis kondang sudah disiapkan untuk merayakannya mulai dari penyanyi rap Kendrick Lamar, musisi legendaris Paul McCartney, Diana Ross, hingga penyanyi country/ pop Taylor Swift. Sayangnya, virus Corona menyerang.

Kalaupun pandemi virus Corona mereda dalam waktu dekat, Eavis tidak yakin akan ada cukup waktu baginya untuk mengumpulkan tenaga. Sebab, hanya tersisa tiga bulan untuk menyiapkan segalanya sementara dirinya belum memulai pembangunan infrastruktur apapun akibat pembatasan yang dilakukan pemerintah Inggris.

"Jelas sekali ini bukan hal yang kami harapkan, terutama untuk merayakan 50 tahun dilangsungkannya Glastonbury. Tetapi, mengikuti pembatasan yang diumumkan pemerintah, sembari melihat situasi yang tidak menentu, membatalkan (Glastonbury) adalah satu-satunya opsi," ujar Eavis.

Bagi mereka yang sudah kadung membeli tiket, Eavis menyakinkan bahwa pembeli bisa mengembalikan tiket dan mendapatkan kembali uang mereka. Opsi lain, pembeli bisa mempertahankan tiket yang sudah dimiliki karena otomatis akan diganti menjadi tiket untuk Glastonbury 2021.

Sebagai catatan, hingga berita ini ditulis, tercatat sudah 1.543 kasus virus Corona di Inggris. Selain itu, korban meninggal ada 55 orang. Untuk menanganinya, Inggris akan menerapkan strategi Herd Immunity.

Strategi tersebut akan membiarkan sejumlah orang tertular virus Corona (COVID-19), namun akan diatur sedemikian rupa agar tidak melebihi kapasitas penanganan tim medis. Tujuannya, untuk memastikan orang-orang tersebut bisa ditangani maksimal dan selanjutnya memiliki kekebalan terhadap virus Corona.

ISTMAN MP | INDEPENDENT | CNN

Berita terkait

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

20 jam lalu

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

1 hari lalu

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

Sandiaga Uno menegaskan, tidak ada larangan warga Singapura untuk berwisata ke tanah air meskipun terjadi lonjakan covid-19 di negeri jiran tersebut

Baca Selengkapnya

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

1 hari lalu

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

Di saat fase pandemi telah berakhir, bukan berarti masyarakat terbebas dari terinfeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

1 hari lalu

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan potensi chaos (kekacauan) bisa saja terjadi saat lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

1 hari lalu

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

Pemerintah Singapura mengatakan perkiraan jumlah kasus Covid-19 meningkat hampir dua kali lipat pada Mei ini, sementara virus makin menular.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

2 hari lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

2 hari lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

2 hari lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

3 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

3 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya