Italia Timbang Perpanjangan Masa Lockdown karena Virus Corona

Rabu, 18 Maret 2020 18:59 WIB

Wanita bertepuk tangan saat melakukan flash mob untuk membangkitkan semangat ketika pemerintah lockdown sejumlah kota akibat virus corona atau Covid-19 di Milan, Italia. 14 Maret 2020. Di Italia terus melonjak hingga mencapai 12.462 kasus dengan jumlah kematian 827 orang. REUTERS/Daniele Mascolo

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak menurunnya pandemi virus Corona (COVID-19) di Italia, meski telah dilakukan lockdown di berbagai provinsi, membuat pemerintah setempat kebingungan. Walhasil, perpanjangan masa lockdown dipertimbangkan apabila yang ada sejauh ini tak kunjung menunjukkan hasil.

"Saya belum tahu apakah pembatasan yang ada sekarang akan diperpanjang hingga melewati 3 April. Kami akan membuat keputusan berdasarkan data dan peristiwa di lapangan. Saya tidak mengesampingkan kemungkinan (perpanjangan) itu. Kita lihat dalam beberapa hari ke depan," ujar Menteri Infrastruktur, Paola De Micheli, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 18 Maret 2020.

Hingga berita ini ditulis, total sudah ada 25 provinsi di Italia yang di-lockdown oleh pemerintah setempat. Sebanyak 11 di antaranya berada di kawasan Lombardia, salah satu pusat penyebaran virus Corona di italia.

Bar, toko, kantor, restoran, sekolah, dan universitas ditutup. Paling cepat, mereka bisa dibuka kembali tanggal 25 Maret, namun penutupan ditargetkan hingga tanggal 3 April. Mereka yang tidak memiliki keperluan penting untuk berpergian, diminta untuk menetap di rumah dan menjaga kesehatan.

Anehnya, dengan sekian banyak pembatasan tersebut, pertumbuhan kasus di Italia tidak menunjukkan penurunan. Sejak 12 Maret, pertumbuhan malah melaju kencang. Per hari ini, total ada 31.506 kasus dan 2.503 korban meninggal di Italia akibat virus Corona.

Kepala Bidang Kesejahteraan di Lombardia, Giulio Gallera, tidak menentang kemungkinan lockdown yang diperpanjang. Bahkan, ia merasa pembatasan yang lebih ketat perlu dilakukan setelah melihat tren pertumbuhan kasus virus Corona (COVID-19)

"Pilihannya antara pertumbuhan kasus baru menurun di hari Minggu nanti atau kita menerapkan pembatasan yang lebih ketat," ujarnya. Sebelumnya, pemerintah daerah di Lombardia telah memberi sinyal akan mematikan seluruh kegiatan bisnis untuk sementara waktu, mulai dari pabrik hingga moda transportasi.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

3 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

5 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

7 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

8 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya