3 Negara di Eropa Lockdown karena Virus Corona
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Senin, 16 Maret 2020 20:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus corona atau COVID-19 yang besar-besaran telah membuat tiga negara di Eropa ini melakukan lockdown atau penutupan aktivitas. Sebelumnya, Cina melakukan lockdown pada Kota Wuhan, di Provinsi Hubei, demi menekan penyebaran virus yang mematikan tersebut.
- Italia
Pemberlakuan lockdown telah membuat restoran, bar, salon kecantikan dan toko di seluruh Negeri Pizza itu tutup. Untuk restoran, masih boleh dilakukan sistem pesan – antar namun harus ada jarak antara staf pengantar makanan dengan konsumen yang memesan. Kantin perusahaan juga masih boleh buka.
Lombardy telah menjadi kota terparah di Italia akibat virus corona. Total korban meninggal akibat wabah pandemi ini diperkirakan mencapai 1.809 orang dan ada 24.747 kasus infeksi virus corona hingga Minggu, 15 Maret 2020.
- Spanyol
Spanyol memberlakukan lockdown mulai Senin, 16 Maret 2020 sebagai bagian dari langkah darurat mengendalikan pandemic virus corona. Langkah menutup Spanyol atau lockdown dituangkan dalam draf dekrit resmi, dimana ini menjadikan Spanyol negara kedua setelah Italia yang mengalami pandemik virus corona terparah di Eropa.
Dengan mengurung diri secara nasional, seluruh warga Spanyol diharuskan tinggal di dalam rumah kecuali untuk membeli makanan, pergi ke toko obat dan rumah sakit, atau bekerja dan aktivitas darurat lainnya. Transportasi umum akan dibatasi kapasitasnya dalam membawa penumpang. Namun operasional transportasi umum tidak ditangguhkan.
- Prancis
Prancis melakukan separuh lockdown, dimana café-café dan restoran ditutup. Namun pasar makanan buka dan pada hari Minggu kemarin para pemilih memberikan hak suara mereka dalam sebuah referendum untuk sebuah perubahan di tubuh pemerintahan.
Penyebaran virus corona telah membuat jalanan sebagian besar lengang. Toko-toko yang bisa menjadi tempat belanja para turis dan biasanya sibuk, sekarang seperti kuburan, sepi. Kawasan Rue Saint-Honoré yang biasanya dipenuhi oleh para pelancong dari Cina yang ingin berbelanja tas mahal, hampir tidak ada pembeli. Salah satu mal terbesar di Prancis, BHV, yang pada hari Minggu umumnya sibuk, sekarang tutup.
Di Prancis, lebih dari 90 pasien virus corona atau COVID-19 meninggal. Sejauh ini, 4.500 orang terinfeksi virus mematikan tersebut.