Virus Corona, Pegawai PBB Boleh Kerja dari Rumah

Sabtu, 14 Maret 2020 11:30 WIB

Logo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di pintu di kantor pusatnya di New York, AS.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - PBB akan mengurangi staf yang datang bekerja di kantor pusat PBB di New York, Amerika Serikat. Peraturan ini berlaku per Senin, 16 Maret 2020 hingga empat pekan ke depan.

Dikutip dari reuters.com, pengumuman itu disampaikan PBB pada Jumat, 13 Maret 2020 atau saat Amerika Serikat mendeklarasikan darurat nasional atas cepatnya penyebaran virus corona atau COVID-19.

Dengan pengumuman ini, staf PBB akan tetap melakukan melakukan tugas-tugas penting di kampus Manhattan, seperti terjemahan dan keamanan. Namun masih belum jelas apakah PBB akan membatalkan pertemuan yang telah dijadwalkan. Rencananya 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB akan melakukan pertemuan pekan depan untuk membahas konflik Suriah, kondisi di Korea Utara dan Libya.

“Tujuan kami adalah mengurangi kehadiran secara fisik di kantor pusat PBB, namun terus menjalankan mandat-mandat. Penting bagi kami mengurangi kontak sosial dan mengikuti instruksi WHO untuk meminimalkan penyebaran virus,” kata Sekjen PBB, Antonio Guterres, Jumat, 13 Maret 2020.

Pharrell Williams, mengcungkan kedua jarinya di depan logo PBB sebelum berbicara di aula Majelis Umum PBB pada Hari Kebahagiaan Internasional dengan tema "Anak Muda Mendukung Aksi Iklim" di markas besar PBB di New York, 20 Maret 2015. Stuart Ramson/Invision for the United Nations Foundation/AP Images

Advertising
Advertising

PBB pada pekan ini sudah melakukan langkah-langkah pencegahan virus corona di kantor pusatnya, termasuk menutup markas besar PBB untuk masyarakat umum, lebih sering melakukan pembersihan dan membatalkan sejumlah pertemuan.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan jumlah orang yang datang per hari ke kantor pusat PBB sudah berkurang separuh menjadi sekitar 5.300 orang pada rentan waktu 4 Maret – 11 Maret 2020. Pada Jumat 12 Maret lalu, jumlah yang datang pun sudah semakin sedikit.

Guterres mengatakan para pegawai PBB secara fisik tidak perlu datang ke kantor, namun mereka bisa bekerja dari rumah. Kantor PBB akan tetap buka untuk aktivitas bisnis, sedangkan tugas-tugas dilakukan di tempat yang berbeda dengan memanfaatkan teknologi.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

16 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

2 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

2 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

2 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

4 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya