TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Utara dikabarkan mengeksekusi mati seorang pasien di Korea Utara, yang terbukti positif mengidap infeksi virus Corona.

Kabar ini dilansir media IB Times dengan mengutip sumber Secret Beijing, yang merupakan seorang komentator anonim di jejaring sosial. Secret Beijing menyebut dirinya sebagai analis urusan Cina.

“Dia menyebut pasien itu ditembak mati. Cerita ini masih terus bergulir dan masih tidak ada kejelasan mengenai detil pasien yang dieksekusi oleh rezim Korea Utara ini,” begitu dilansir IB Times pada Kamis, 12 Maret 2020.

Kabar ini tidak mengherankan karena rezim Kim Jong Un, yang memimpin negara komunis tertutup itu, kerap mengenakan sanksi keras untuk pelanggaran yang sepele.

Misalnya, rezim Kim Jong Un dikabarkan mengeksekusi seorang pejabat perdagangan karena meninggalkan lokasi karantina dan mengunjungi lokasi pemandian umum.

Pejabat ini baru saja pulang dari Cina sehingga diwajibkan menjalani proses karantina terkait virus Corona. Wabah virus Corona menyebar dari Kota Wuhan, Cina, sejak Desember 2019. Sekitar 4 ribu orang telah meninggal dan 110 ribu orang terinfeksi di lebih dari seratus negara.

Media Korea Selatan melansir berita bahwa pejabat itu dieksekusi karena dianggap membahayakan warga dengan penyebaran virus Corona, yang mematikan itu.

Sejauh ini, pemerintah Korea Utara selalu menegaskan bahwa negaranya tidak mengalami wabah virus Corona. Namun, pemerintah mengakui ada beberapa warganya yang menunjukkan gejala terinfeksi virus Corona.

Ini membuat sejumlah orang merasa khawatir bahwa rezim Korea Utara menyembunyikan merebaknya wabah ini.

Kepada WHO, rezim Kim Jong Un melaporkan telah melakukan pengujian 141 tersangka virus Corona dan semuanya negatif.

Pada pekan lalu, sejumlah pejabat diplomat dari Jerman dan Swiss melakukan evakuasi ke Rusia karena merasa khawatir dengan penyebaran wabah virus Corona ini.

Menurut media Chosun Ilbo dari Korea Selatan, ada sedikitnya dua kasus terduga virus Corona di Kota Sinuiju, yang berbatasan dengan Cina.

Sedangkan media Daily North Korea, yang berbasis di Korea Selatan melansir setidaknya lima orang yang meninggal karena infeksi virus Corona di Kota Sinuiju.