Wali Kota New York Sebut Perokok dan Vaper Rentan Virus Corona
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Senin, 9 Maret 2020 16:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota New York City, Bill de Blasio, mengatakan merokok atau mengisap vape membuat orang lebih rentan terinfeksi virus Corona COVID-19.
"Jika Anda seorang perokok atau vaper, itu membuat Anda lebih rentan," kata de Blasio pada konferensi pers Ahad, dikutip dari Reuters, 9 Maret 2020. Dia juga mendesak warga New York untuk berhenti merokok atau vaping.
"Jika Anda seorang perokok atau vaper, ini adalah saat yang tepat untuk menghentikan kebiasaan itu dan kami akan membantu Anda," katanya.
De Blasio juga mengatakan orang di atas usia 50 dan dengan penyakit jantung, penyakit paru-paru, kanker, kerentanan sistem kekebalan tubuh atau diabetes menghadapi peningkatan risiko.
Bill de Blasio juga mengatakan New York City dapat memiliki 100 atau lebih kasus virus Corona dalam dua hingga tiga minggu, naik dari 13 kasus yang tercatat saat ini.
"Jumlah itu akan meningkat karena penyebaran di masyarakat," kata de Blasio. "Pada titik tertentu, kita bisa dengan mudah memiliki ratusan kasus."
Gubernur New York Andrew Cuomo dan Wali Kota Kota New York Bill de Blasio juga meminta orang-orang sakit untuk tidak menggunakan angkutan umum, terutama kereta bawah tanah dan bus.
Peringatan mereka termasuk imbauan untuk menghindari keramaian di bus, kereta bawah tanah dan kereta api, atau melakukan perjalanan alternatif jika mungkin.
"Jika Anda naik kereta bawah tanah dan Anda bisa menunggu kereta yang kurang padat, silakan lakukan. Jika Anda memiliki pilihan untuk berjalan atau bersepeda, silakan lakukan. Bus juga bisa ramai, tapi kurang dari kereta bawah tanah, jadi silakan gunakan ini jika Anda bisa," kata de Blasio, dikutip dari NBC News.
"Pindah ke gerbong kereta yang tidak sepadat ini. Jika Anda melihat gerbong kereta yang penuh sesak, lewati saja. Tunggu kereta berikutnya. Sama jika Anda naik bus," kata Cuomo.
Menghindari angkutan umum bukanlah pilihan bagi kebanyakan warga New York dan mereka tidak segan untuk memberi tahu wali kota.
"Senang mengendarai sepeda ke tempat kerja. Bisakah Anda membuatnya begitu orang tidak mati di Queens saat bersepeda? Kematian kendaraan juga merupakan krisis kesehatan masyarakat," kata seorang pengguna Twitter merespons pengumuman de Blasio.
Dalam upaya lain kota itu untuk menghentikan penyebaran COVID-19, pekerja transit mulai mendisinfeksi pintu kereta bawah tanah, pegangan tangan stasiun, MetroCard, dan mesin penjual tiket setiap hari dan bagian-bagian lain dari sistem yang sering digunakan, menurut sebuah pernyataan dari Presiden Serikat Pekerja Transportasi Tony Utano.
Menurut data real-time yang dihimpun John Hopkins CSSE pada pembaruan 9 Maret 2020 pukul 3.23 pm, total ada 557 kasus virus Corona di Amerika Serikat.
Dikutip dari New York Times, AS telah mencatat sedikitnya 539 kasus di 34 negara bagian, di mana Connecticut melaporkan kasus pertamanya dan Washington mengumumkan pasien lain yang dirawat karena virus Corona, telah meninggal pada hari Minggu, dan menjadikan total 22 kematian di AS. Negara Bagian Washington, New York, California dan Oregon telah menyatakan keadaan darurat wabah virus Corona.