Peringatan Hari Perempuan Sedunia di Pakistan Ricuh

Senin, 9 Maret 2020 11:30 WIB

Perempuan dan laki-laki membawa poster ketika mereka mengambil bagian dalam Aurat March, atau Pawai Perempuan di Lahore, Pakistan 8 Maret 2020. [REUTERS / Mohsin Raza]

TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan Hari Perempuan Sedunia yang digelar di Pakistan pada Ahad kemarin berlangsung ricuh. Para kelompok Islamis garis keras melempari sejumlah aktivis yang hadir dengan batu, sepatu, dan tongkat, menurut informasi yang dikutip Reuters, Senin, 9 Maret 2020.

Laki-laki dan perempuan bergabung dalam acara yang digelar di Islamabad, salah satu kota tempat aksi unjuk rasa di Pakistan.

Ratusan laki-laki dan perempuan dari Masjid Merah, yang terdiri dari beberapa kelompok militan lokal dan sebuah partai keagamaan sekutu Taliban melakukan aksi demo di seberang barisan perempuan, menurut keterangan Wakil Komisaris Distrik, Hamza Shafqaat.

Ada pun pejabat polisi, Mazhar Niazi, mengatakan para petugasnya telah menghadang kelompok Islamis garis keras ketika mereka mencoba menerobos barisan untuk menyerang para peserta pawai.

Seorang saksi mata dan Niazi mengatakan para kelompok Islamis garis keras menyerang dengan melempari batu bata, tongkat, dan sepatu kepada para demonstran.

Advertising
Advertising

Kelompok Islamis garis keras yang terbukti melanggar hukum dan berusaha untuk menyerang barisan aktivis perempuan akan dilaporkan atas kasus kriminal.

Penyelenggara acara mengatakan beberapa dari demonstran terluka akibat terkena batu yang dilemparkan kelompok Islamis tersebut. Salah satu penyelenggara acara, Ammar Rashid, sempat mengunggah foto seorang pemimpin aktivis perempuan bernama Ismat Shahjahan di media sosial Twitter. Foto itu memperlihatkan kepala Shahjahan luka akibat serangan kelompok tersebut. Polisi pun segera menyelidiki kasus ini.

Kericuhan sempat terjadi di kalangan konservatif atas slogan-slogan yang digunakan pada acara itu, termasuk slogan "Tubuh saya, pilihan saya" dan "Berhentilah fobia menstruasi".

Menjelang acara tahun ini, penyelenggara mengatakan poster dan mural telah dirusak oleh para Islamis dari Masjid Merah.

Sementara itu, aksi peringatan Hari Perempuan Sedunia di kota-kota lain di penjuru Pakistan berhasil digelar secara damai dan dengan keamanan yang ketat serta partisipan besar dari para mahasiswa, kelompok hak-hak kemanusiaan, dan organisasi perempuan lainnya.

Para peserta pawai terlihat membawa plakat dan spanduk warna-warni, meneriakkan slogan-slogan untuk menentang patriarki dan misogini di negara mayoritas Muslim itu, di mana para ekstremis melihat aksi-aksi semacam ini sebagai ancaman terhadap nilai-nilai dasar masyarakat.

"Anda tahu, apa pun yang mereka lakukan, kami tak akan takut. Taktik itu tidak akan mempan pada kami, " ujar Anam Rathore, salah satu penyelenggara pawai.

Awal bulan ini, pengadilan Pakistan telah memberikan izin untuk acara peringatan Hari Perempuan Sedunia dengan syarat bahwa penyelenggara dan peserta tetap berpegang teguh dengan kesusilaan dan nilai-nilai moral.

SAFIRA ANDINI | REUTERS

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

3 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

13 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

19 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

20 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

29 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

31 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

54 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

59 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

5 Maret 2024

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

4 Maret 2024

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya