WHO Peringatkan Pemerintah Lebih Serius Hadapi Virus Corona

Jumat, 6 Maret 2020 15:00 WIB

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan pemerintah bahwa penyebaran global virus Corona atau COVID-19 "bukan latihan" dan akan memerlukan tindakan signifikan jika otoritas kesehatan masyarakat ingin menahan wabah mematikan ini.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada hari Kamis bahwa meskipun otoritas kesehatan masyarakat di seluruh dunia memiliki kemampuan untuk berhasil memerangi penyebaran virus, WHO khawatir bahwa di beberapa negara tingkat komitmen politik tidak sesuai dengan tingkat ancaman.

"Ini bukan latihan. Ini bukan waktu untuk menyerah. Ini bukan waktu untuk alasan. Ini adalah waktu untuk menarik semua pemberhentian. Negara telah merencanakan skenario seperti ini selama beberapa dekade. Sekarang adalah waktunya untuk menindaklanjuti rencana itu, "kata Tedros, dikutip dari CNN, 6 Maret 2020.

"Epidemi ini dapat ditekan kembali, tetapi hanya dengan pendekatan kolektif, terkoordinasi dan komprehensif yang melibatkan seluruh mesin pemerintah," katanya.

Seruan untuk bertindak datang ketika jumlah global orang yang terinfeksi oleh virus mendekati 100.000, sebuah tonggak suram yang sekarang tampaknya tak terhindarkan dengan kluster penyebaran tersendiri yang terus berkembang di Korea Selatan, Jepang, beberapa bagian Eropa, Iran, dan Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Petugas menggunakan masker saat membersihkan lantai Masjidil Haram setelah mewabahnya virus corona di Mekah, Arab Saudi, 3 Maret 2020. Kedua tempat suci itu sempat ditutup untuk dilakukan sterilisasi guna mencegah penyebaran virus corona. REUTERS/Ganoo Essa

Virus ini telah menyebar ke lebih dari 80 negara dan wilayah sejak pertama kali diidentifikasi di kota Wuhan Cina pada Desember tahun lalu. Para ahli kesehatan telah menyarankan bahwa kelompok penyebaran yang baru muncul di Eropa dan Timur Tengah dapat mempercepat penyebaran penyakit global. India sejauh ini telah mengidentifikasi 30 kasus, yang sebagian besar telah dikaitkan dengan pelancong dari Italia, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa negara terpadat kedua di dunia itu akan dihantam wabah dalam beberapa hari mendatang. Kasus-kasus yang terkait dengan Iran juga muncul di tempat lain di dunia.

Komentar Tedros datang di tengah meningkatnya kritik terhadap perbedaan yang nyata dalam pengujian virus dan tanggapan pihak berwenang di seluruh dunia. Di Jepang, ada kekhawatiran yang berkembang bahwa jumlah kasus virus Corona bisa secara signifikan lebih tinggi dari yang dilaporkan, dengan para ahli mempertanyakan pendekatan negara untuk pengujian karena tingkat infeksi terus meningkat.

Pemerintah Jepang mengatakan memiliki kapasitas untuk melakukan 3.800 tes sehari, namun hanya 8.111 tes telah dilakukan pada 4 Maret, menurut Kementerian Kesehatan Jepang.

Di negara tetangga Korea Selatan, infeksi telah melonjak secara dramatis, dengan lebih dari 6.000 kasus dikonfirmasi setelah pemerintah menguji puluhan ribu orang sebagai bagian dari upaya skrining massal yang bertujuan memetakan dan mengendalikan penyebaran virus dengan lebih baik.

Menurut data real-time Center for Systems Science and Engineering (CSSE) John Hopkins, pada 6 Maret 2020 pukul 2.13 pm tercatat 98.387 kasus infeksi virus Corona di seluruh dunia dengan total kematian 3.383.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

10 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

21 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya