Virus Corona, Puluhan Mahasiswa India di Iran Minta Dipulangkan

Minggu, 1 Maret 2020 15:00 WIB

Perempuan Iran mengenakan masker pelindung untuk mencegah tertular virus Corona, saat mereka berjalan di jalan di Teheran, Iran 25 Februari 2020. [WANA (Kantor Berita Asia Barat) / Nazanin Tabatabaee via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa-mahasiswi asal Kashmir yang tertahan di Universitas Ilmu Kedokteran Shiraz, Iran, mengirimkan permohonan agar segera dievakuasi setelah Iran terpapar wabah virus corona. Total ada sekitar 70 mahasiswa Kashmir dan India berada di kampus itu dan saat ini universitas sudah menutup semua perkuliahan.

Dikutip dari ndtv.com, virus corona telah membuat Iran dalam krisis, dimana jumlah korban meninggal karena terinfeksi virus ini sebanyak 43 orang dan 593 kasus pasien terjangkit virus corona. Namun beberapa laporan menyebut jumlah korban meninggal mungkin lebih banyak karena tidak dilaporkan.

Total ada 230 mahasiswa-mahasiswi asal Kashmir di Ibu Kota Teheran, Iran. Mereka bukan hanya sekolah di Universitas Teheran fakultas Ilmu Kedokteran, tetapi juga di kampus-kampus lain.

“Saya sebelumnya ingin meninggalkan Iran pada 25 Februari lalu, namun semua penerbangan dibatalkan. Saya jadi terjebak di sini, bandara di tutup. Kami tidak tahu harus berbuat apa. Kami sungguh ketakutan. Mohon, berbuatlah sesuatu untuk kami. Kami hanya ingin sebuah penebarbangan yang akan membawa kami keluar dari Iran,” kata Ume Parvez, mahasiswa Universitas Teheran fakultas Ilmu Kedokteran.

Ilustrasi 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV). REUTERS/CDC

Advertising
Advertising

Jumlah korban meninggal dan pasien baru yang terjangkit virus corona telah membuat keluarga para mahasiswa waswas. Mereka saat ini berharap pemerintah membuat pengaturan khusus untuk mengevakuasi mereka yang masih terjebak di Iran.

“Saya bekerja di sebuah bank dan sudah lima hari ini saya tidak bisa bekerja. Saya sungguh mengkhawatirkan putri saya. Pemerintah harus segera melakukan intervensi membawa mereka pulang, seperti yang mereka lakukan di Cina,” kata salah satu orang tua mahawiswi.

Shagufta, orang tua lainnya yang dua putrinya sekolah di Iran, menceritakan kedua putrinya terjebak di asrama kampus. Mereka sangat ketakutan dan mohon agar segara dilakukan evakuasi.

Selain mahasiswa, ratusan orang dari Kashmir dan Ladakh yang sedang berwisata rohani ke Iran juga kesulitan pulang. Mereka jadi terjebak tak bisa pulang. Menanggapi derasnya tekanan, utusan India untuk Iran, Gaddam Dharmendra pada Sabtu, 29 Maret 2020, mengatakan otoritas berwenang sedang berusaha memfasilitasi kepulangan seluruh masyarakat India yang ingin segera pulang.

Berita terkait

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

1 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

4 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

4 jam lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

6 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

15 jam lalu

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

19 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

21 jam lalu

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

1 hari lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya