Pemimpin Fiji Boikot Pertemuan Pasifik

Reporter

Editor

Senin, 18 Agustus 2008 13:13 WIB

TEMPO Interaktif, Suva: Pemimpin militer Fiji Voreqe Bainimarama mengatakan dia akan memboikot pertemuan pemimpin-pemimpin regional Forum Kepulauan Pasifik di Niue minggu ini.

Bainimarama yang memimpin sejak Desember 2006 melalui kudeta, dalam keterangan persnya hari ini mengatakan penolakan Selandia Baru untuk memberikan visa kepada dirinya dan delegasinya untuk pertemuan pasca forum di Auckland yang melandasi tindakannya.

"Sebagai bagian dari pertemuan forum Niue, yaitu pertemuan bilateral, akan diadakan di Auckland, Selandia Baru, namun anggota delegasi Fiji ditolak untuk berpartisipasi di pertemuan itu," ujarnya.

"Hal ini karena pemerintah Selandia Baru telah memutuskan untuk tidak mengeluarkan visa yang memungkinkan Fiji berpartisipasi."

Selandia Baru telah menerapkan pelarangan perjalanan kepada anggota pemerintahan militer Fiji.

Bainimarama, yang menunjuk dirinya sebagai perdana menteri sementara, menghadapi konfrontasi dengan pemimpin-pemimpin Pasifik di pertemuan itu setelah mengingkari janjinya untuk mengadakan pemilihan Maret 2009.

Forum yang terdiri dari Australia, Selandia Baru dan 14 bangsa-bangsa di Kepulauan Pasifik akan berdiskusi dalam pertemuan Niue, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters dan rekannya dari Australia Stephen Smith.

"Forum Pasifik perlu memahami bahwa kami di Fiji akan memutuskan apa yang menjadi kepentingan nasional kami jangka pendek dan panjang. Pihak luar tidak dapat memutuskan hal ini untuk kami," ujarnya.

AFP/Erwin Z

Berita terkait

PM Fiji Mendadak Rombak Kabinet, Menlu Ratu Inoke Dicopot  

12 September 2016

PM Fiji Mendadak Rombak Kabinet, Menlu Ratu Inoke Dicopot  

Ratu Inoke Kubuabola menjadi salah satu menteri yang diganti dalam perombakan kabinet secara mendadak oleh Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama.

Baca Selengkapnya

Ke Fiji, Menteri Luhut Ingin Tegaskan Papua Milik Indonesia  

29 Maret 2016

Ke Fiji, Menteri Luhut Ingin Tegaskan Papua Milik Indonesia  

Menteri Luhut membawa bantuan dana bencana topan ke Fiji senilai US$ 5 juta atau Rp 67,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Korban Angin Topan Fiji Bertambah, Total 29 Orang

23 Februari 2016

Korban Angin Topan Fiji Bertambah, Total 29 Orang

Korban tewas akbat topan Winston di Fiji terus bertambah hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Bencana Topan Fiji, PBB Serukan Bantuan Internasional  

23 Februari 2016

Bencana Topan Fiji, PBB Serukan Bantuan Internasional  

Seluruh desa hancur karena angin topan Winston yang

melanda Fiji.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Jadi 20 Orang, Turis Mulai Tinggalkan Fiji

22 Februari 2016

Korban Tewas Jadi 20 Orang, Turis Mulai Tinggalkan Fiji

Perekonomian Fiji bergantung pada pariwisata serta untaian kepulauannya menjadi tujuan utama wisatawan Australia dan Selandia Baru.

Baca Selengkapnya

Badai Besar Landa Fiji, 5 Ditemukan Tewas

21 Februari 2016

Badai Besar Landa Fiji, 5 Ditemukan Tewas

Fiji menetapkan keadaan darurat nasional setelah badai siklon Winston melanda hingga Senin pagi, 22 Februari 2016.

Baca Selengkapnya

Akhiri Ikatan dengan Inggris, Fiji Ganti Bendera

4 Februari 2015

Akhiri Ikatan dengan Inggris, Fiji Ganti Bendera

Bainimarama mengatakan pemerintah akan menyelenggarakan lomba desain bendera yang diharapkan bisa dipakai mulai 11 Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya

Gelar Pemilu Demokratis, Fiji Bebas dari Sanksi  

31 Oktober 2014

Gelar Pemilu Demokratis, Fiji Bebas dari Sanksi  

Australia dan Amerika Serikat mencabut sanksi terhadap negara itu yang telah berlaku selama delapan tahun.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Fiji Jalin Kerja Sama Berdayakan Wanita  

22 Desember 2013

Indonesia-Fiji Jalin Kerja Sama Berdayakan Wanita  

Nota kesepahaman ini merupakan tonggak pencapaian baru dalam meningkatkan hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Badai Evan Hantam Fiji, Ribuan Orang Mengungsi

17 Desember 2012

Badai Evan Hantam Fiji, Ribuan Orang Mengungsi

"Kami telah mempersiapkan diri dalam waktu sepekan, jadi persiapan kami seperti yang Anda lihat."

Baca Selengkapnya