Mike Pence Diragukan Bisa Pimpin Satgas Virus Corona Amerika

Kamis, 27 Februari 2020 13:45 WIB

MIke Pence.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Langkah Presiden Amerika Donald Trump menunjuk wakilnya, Mike Pence, sebagai kepala Satgas Virus Corona (COVID-19) Amerika direspon negatif. Menurut sejumlah praktisi medis, Mike Pence bukanlah figur yang tepat untuk posisi strategis tersebut. Apalagi, Pence memiliki rekam jejak yang buruk terkait hal-hal medis.

"Jika kamu akan menunjuk seseorang untuk memimpin sebuah satuan tugas dalam hal merespon gejala epidemi yang berpotensi menjadi pandemi, maka tunjuk lah orang yang berkompeten. Mungkin seseorang dengan gelar medis atau berpengalaman menangani epidemi," ujar Steffanie Strathdee, wakil dekan School of Medicine di University of San Diego, sebagaimana dikutip dari Vanity Fair, Kamis, 27 Februari 2020.

Kritik senada disampaikan oleh Beth Meyerson, professor ilmu kesehatan dari Indiana University. Ia menyebut Pence bukan figur yang tepat untuk memimpin Satgas Virus Corona karena ia tidak memiliki pengalaman di pengendalian epidemi. Meyerson bahkan menyebut Pence malah akan menjadi halangan dibandingkan solusi penanganan virus Corona di Amerika.

"Pence akan membuat penanganan virus Corona menjadi sangat sulit," ujar Meyerson.

Selama menjadi politisi, Mike Pence memang dikenal atas pernyataan-pernyataan kontroversialnya yang beberapa menyangkal logika sains. Misalnya, di tahun 2016, Mike Pence enggan menjawab pertanyaan apakah dirinya mempercayai teori evolusi. Ketika didesak, ia hanya menjawab bahwa dirinya mempercayai makhluk hidup dan alam diciptakan oleh Tuhan,

Contoh lain, di tahun 2019, Mike Pence menyangkal bahwa perubahan iklim adalah isu serius. Bahkan ia menyebut gerakan-gerakan energi berkelanjutan adalah upaya untuk menjatuhkan sektor energi Amerika di mana banyak orang bergantung kepadanya.

Selain dua contoh di atas, Mike Pence juga pernah menyampaikan pernyataan-pernyataan kontroversial soal kondom dan rokok. Salah satunya, ia mengklaim rokok tidak menyebabkan kematian.

Pada akhirnya, rekam jejak Pence yang kontroversial tetap tidak menghalangi Trump untuk menunjuknya sebagai kepala Satgas Virus Corona. Trump menyebutnya sebagai figur yang tepat untuk memimpin satuan tersebut dan menyakini praktisi medis akan membantunya untuk menyelesaikan masalah virus Corona di Amerika.

Hingga berita ini ditulis, dari 82.027 kasus virus Corona yang ada di dunia, 60 di antaranya berada di Amerika Serikat. Kasus terbaru tercatat pada hari Rabu kemarin di mana Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) melaporkan ada satu pasien di California Utara. Pasien tersebut belum pernah berpergian ke Cina sebelumnya ataupun melakukan kontak dengan sesama pasien virus Corona yang mengindikasikan COVID-19 semakin mudah menyebar di Amerika.

ISTMAN MP | VANITY FAIR

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

8 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya