TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump menunjuk wakilnya, Mike Pence, untuk memimpin Satgas Virus Corona. Hal tersebut menyusul makin parahnya penyebaran virus Corona di berbagai negara.
"Mike (Pence) akan bekerjasama dengan professional, dokter, dan pihak-pihak lain yang bekerja (menengani virus Corona). Saya bisa pastikan bahwa mereka adalah tim yang brilian," ujar Trump dalam jumpa pers yang berlangsung di Gedung Putih, Rabu, 26 Februari 2020 waktu Amerika, sebagaimana dikutip dari CNN.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui secara detil kenapa Mike Pence yang ditunjuk sebagai ketua satgas. Dalam jumpa pers, Trump hanya menyebut Pence sebagai figur yang bertalenta dan akan melapor langsung kepadanya tiap kali ada perkembangan terbaru soal penanganan virus Corona.
Sejumlah pihak di pemerintahan Trump menyebut penunjukkan Pence adalah imbas dari kekecewaannya terhadap Sekretaris Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat Alex Azar. Azar disebut-sebut kurang sigap dalam merespon penyebaran virus Corona dan kerap terlambat memberikan rekomendasi terhadap Trump perihal kebijakan yang harus diambil.
Uniknya, dalam jumpa pers, Alex Azar malah mengklaim bahwa dirinya lah pemimpin Satgas Virus Corona. Kepada awak media, Ia menyebut Mike Pence lebih sebagai jembatan administrasi antara unit yang ia pimpin dan pemerintahan Trump.
Pernyataan Azar tak ayal mengaburkan perihal siapa yang sesungguhnya akan mengkoordinir Satgas Virus Corona Amerika. Pemerintah Amerika ataupun Trump belum memberikan keterangan lebih lanjut perihal rantai komando di Satgas Virus Corona.
"Saya senang mendengar Wakil Presiden (Mike Pence) akan membantu saya. Sungguh-sungguh senang," ujar Azar menegaskan. Azar juga tidak khawatir apabila dirinya akan digantikan Mike Pence nantinya.
Saat ini, jumlah kasus virus Corona di seluruh dunia sudah mencapai angka 82.027. Angka tersebut belum termasuk 2.801 pasien yang meninggal karena virus dengan nama resmi COVID-19 tersebut.
Dari 82.027 kasus di seluruh dunia, 60 di antaranya berada di Amerika Serikat. Kasus terbaru tercatat pada hari Rabu kemarin di mana Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) melaporkan ada satu pasien di California Utara. Pasien tersebut belum pernah berpergian ke Cina sebelumnya ataupun melakukan kontak dengan sesama pasien virus Corona yang mengindikasikan COVID-19 semakin mudah menyebar.
ISTMAN MP | CNN