Takut Virus Corona, Pesawat dari Cina Ditolak Warga Ukraina
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Kamis, 20 Februari 2020 18:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat di wilayah tengah Ukraina pada Kamis, 20 Februari 2020 memprotes kedatangan pesawat yang mengevakuasi warga dari Cina menyusul penyebaran virus corona. Mereka yang protes sangat takut terinfeksi virus mematikan itu, meskipun otoritas berwenang berkeras yang mereka lakukan tidak membahayakan.
Dikutip dari reuters.com, pengunjuk rasa yang berasal dari Desa Novi Sanzhary menutup jalan utama yang mengarah ke sebuah sanatorium dimana mereka yang dievakuasi dari Provinsi Hubei, Cina, akan menjalani masa karantina setidaknya selama dua pekan. Karantina dilakukan untuk memastikan mereka tidak membawa virus corona.
Ratusan aparat kepolisian dikerahkan untuk menghadapi aksi protes itu. Beberapa demonstran terlihat diseret oleh aparat kepolsiian menjauh dari kumpulan massa yang protes.
Para demonstran mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy agar menerbitkan pernyataan guna memastikan pada seluruh masyarakat Ukraina tidak ada yang bahaya dari keputusan ini. Pernyataan itu juga untuk memastikan otoritas berwenang sudah melakukan yang bisa dilakukan untuk memastikan virus ini tidak akan menyebar di Ukraina.
“Ada sebuah bahaya yang ingin saya sampaikan, yakni bahaya melupakan bahwa kita ini semua manusia dan kita adalah warga negara Ukraina. Upaya untuk menutup jalan, rumah sakit dan sekarang menghalangi warga negara Ukraina masuk ke Ukraina – itu sikap yang tidak mencerminkan sisi baik karakter kita, khususnya ketika Anda mempertimbangkan bahwa sebagian besar penumpang berusia di bawah 30 tahun. Bagi sebagian besar dari kita, mereka (usia di bawah 30 tahun) seperti anak-anak,” kata Presiden Zelenskiy.
Dalam pesawat evakuasi yang terbang dari Provinsi Hubei, Cina dan mendarat di Ukraina pada Kamis, 20 Februari 2020, total ada 45 warga negara Ukraina, 27 warga negara Argentina dan beberapa dari Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Khazakhstan, Kosta Rika serta dari negara lain. Otoritas Ukraina mengatakan seluruh penumpang sudah menjalani pemeriksaan virus corona sebanyak dua kali sebelum mereka semua terbang ke Ukraina. Akan tetapi hal itu, masih belum memuaskan para demonstran. Sejauh ini, tidak ada kasus pasien yang terjangkit virus corona.