Pasien Virus Corona di Diamond Princess Naik Menjadi 400 Orang

Senin, 17 Februari 2020 18:26 WIB

Seorang petugas yang mengenakan masker berjaga di pelabuhan di sebelah kapal pesiar Diamond Princess di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang 12 Februari 2020. [REUTERS / Kim Kyung-hoon]

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah penumpang tertular virus Corona di kapal pesiar Diamond Princess bertambah. Dari 355 orang pada pekan lalu, angka tersebut naik menjadi 454 orang pada sore ini, Senin, 17 Februari 2020.

"Sejauh ini, otoritas kesehatan di Jepang sudah memeriksa 1723 orang (dari 3000 orang) yang berada di dalam kapal," sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Senin, 17 Februari 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kapal pesiar Diamond Princess terjebak di demaga Yokohoma sejak dua pekan lalu. Gara-garanya, salah satu penumpang mereka terdeteksi membawa virus Corona ketika diperiksa di Hong Kong, 1 Februari lalu.

Selama dua pekan tersebut, penumpang Diamond Princess tidak diperbolehkan turun dari kapal. Mereka harus menjalani tes kesehatan dahulu untuk memastikan apakah tertular virus Corona atau tidak. Bagi mereka yang positif tertular, akan langsung dibawa ke fasilitas khusus untuk pemeriksaan lanjutan. Sementara itu, yang tidak tertular, dipertahankan di kapal.

Rencananya, proses pemeriksaan kesehatan di Diamond Princess akan berakhir pada Rabu esok. Mereka yang sehat diperbolehkan pulang setelah tanggal itu. Namun, tiap harinya, jumlah pasien virus Corona malah terus bertambah. Akhirnya, pemerintah sejumlah negara memutuskan untuk mengevakuasi warga mereka lebih awal. Amerika adalah salah satunya.

Tidak semua penumpang setuju dengan langkah evakuasi yang disiapkan. Beberapa memilih bertahan karena enggan menjalani masa karantina lagi setibanya di negara asal. Tidak sedikit juga yang ingin segera pulang karena merasa penanganan di Diamond Princess tidak mumpuni.

Cheryl Molesky, yang berasal dari New York, memilih untuk dievakuasi karena dia ingin segera pulang dibanding bertahan di kapal dengan resiko tertular virus Corona. "Kami lega akhirnya bisa pulang. Sedikit kecewa karena kami harus dikarantina lagi, tetapi itu mungkin yang terbaik," ujarnya.

Matthew Smith, yang juga berasal dari Amerika, memilih untuk menetap di Diamond Princess hingga karantina usai pada hari Rabu nanti. Setelah itu, ia akan pulang sendiri ke Amerika. Ia mengaku malas dikarantina lagi di mana merupakan bagian dari proses evakuasi Amerika.

"Dan saya juga melihat ada penumpang yang berbicara terhadap satu sama lain tanpa masker. Jika terjadi penyebaran lagi, itulah penyebabnya. Kamu ingin saya naik di pesawat yang sama dengan mereka?" ujarnya

ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST


Berita terkait

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

1 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

13 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

2 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

2 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya