Penembak Paus Yohanes Paulus II Kini Rawat Kucing dan Anjing Liar

Minggu, 16 Februari 2020 18:50 WIB

Paus Yohanes Paulus II menemui pembunuhnya, Mehmet Ali Agca di penjara Rebibbia, Roma, Italia pada 27 Desember 1983. [MIRROR.CO.UK]

TEMPO.CO, Jakarta - Masih ingat Mehmet Ali Agrca, penembak Paus Yohanes Paulus II 31 tahun lalu?

Agca menembakkan 4 peluru dari senjata semi otomatis Browning Hi-Power 9 mm ke tubuh Paus yang saat itu di dalam mobil kepausan menyapa umat Katolik di halaman basilika Santo Petrus, Vatican pada 13 Mei 1981 jam 5.17 sore.

Dua peluru bersarang di usus besar Paus. Dua lagi di jari kiri dan lengan kanannya.

Agca berusaha melarikan diri namun ditangkap dan dijatuhi hukuman seumur hidup. Dia dijebloskan ke penjara Rebibbia di Roma, Italia.

Selama di dalam penjara, Agca mengaku belajar bahasa Inggris dan membaca buku The Da Vinci Code dan buku-buku karya Tom Clancy.

Advertising
Advertising

Paus Yohanes yang selamat dari pembunuhan itu, menemui Agca di penjara pada 27 Desember 1983. Paus memaafkan dirinya.

Penembak Paus Yohanes Paulus II, Mehmet Ali Agca [Mirror.co.uk]

Agca kemudian diekstradisi ke Turki dan menjalani hukuman lainnya selama 10 tahun atas kasus pembunuhan editor surat kabar sayap kiri, Abdi Ipekci di Istanbul 1979 dan perampokan dua bank.

Setelah bebas dari penjara, the Mirror yang menjadikan peristiwa penembakan Paus Yohanes Paulus II sebagai berita halaman depan, menemui Agca di Istanbul baru-baru ini.

Agca yang mengaku sangat menyesal telah menembak Paus dan mengaku Uni Soviet sebagai perancang pembunuhan pemimpin Gereja Katolik Roma itu.

"Dulu mereka yang merancang pembunuhan itu--mereka ingin dia mati," kata Agca.

Dia mengaku telah menghabiskan hari-harinya memikirkan tentang pembunuhan Paus asal Polandia itu.

"Sekarang saya jadi orang baik. Saya berusaha menjalani hidup saya secara patut. Saat saya menembak dia saya 21 tahun. Saya saat itu muda dan saya bodoh," ujarnya.

Agca kini menyibukkan diri dengan merawat kucing dan anjing ditelantarkan di Istanbul.

"Hak-hak hewan sama pentingnya dengan hak asasi manusia. Saya menghabiskan sekitar 200 pound sterling sebulan untuk memberi makan mereka," ujarnya.

Hewan-hewan itu, kata Agca, mengenal baik dirinya. Mereka sangat polos.

"Saya merasa seperti Paus bagi hewan-hewan liar di Istanbul."

Agca juga membocorkan upayanya untuk masuk kembali ke Italia untuk mengenang peristiwa penembakan Paus. Italia melarang dirinya masuk. Namun dia melakukannya dengan cara yang disebutnya perjalanan klandestin di tahun 2014.

Dia memulai perjalanan klandestin dari menyusuri hutan-hutan di Serbia, menyeberang ke perbatasan Hungaria dan masuk ke Italia.

"Saya masuk ke lapangan Santo Petrus pada 27 Desember, ke lokasi tempat saya menembak Paus. Saya mengambil bunga mawar. Itu waktu saat dia mengunjungi saya di penjara pada 27 Desember 1981 jam 5.20 sore," ujar Agca mengenang pertemuan yang tidak pernah dibayangkannya terjadi.

Sejumlah orang mengenal dirinya namun tidak terjadi masalah. Bahkan polisi Roma pun bersikap baik padanya.

Setahun kemudian dia memutuskan berkunjung ke Rusia. Dia belum pernah ke negara itu.

"Saya pergi ke Moscow. Saya melihat Kremlin seperti al-Qaeda. Saya bertemu orang-orang yang sangat senior, namun mereka berkata:'Ini sekarang Rusia bukan Uni Sovyet. Kami tidak berutang apapun padamu.'

"Andai mereka ingin membunuh saya itu saat yang tepat untuk melakukannya. Namun mereka tidak melakukan. Saya percaya pada Tuhan. Saya menghormati semua agama, Muslim, Kristen dan Yahudi," kata Agca.

Mehmed Ali Agca kini tinggal di apartemen kecil di pinggiran kota yang sepi.Dia hidup dari royalti penjualan bukunya. Dia yang tidak menikah berharap kisah penembakan Paus Yohanes Paulus II dapat difilmkan dalam layar lebar atau sebagai film dokumenter.

"Saya berharap Hollywood akan tertarik," ujarnya.

Berita terkait

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

4 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

5 hari lalu

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

Setelah dua tahun mendekam di bui, kini Gaga Muhammad bebas bersyarat. Vonisnya 4,5 tahun penjara. Apa isi tuntutan saat itu?

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

5 hari lalu

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

Gaga Muhammad sudah bebas dan kembali aktif di media sosial. Kronologi kasus yang menyeret Gaga ke bui dan divonis 4,5 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

6 hari lalu

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

Sosok Pramoedya Ananta Toer telah berpulang 18 tahun lalu. Ini kisahnya dari penjara ke penjara.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Changi, Istanbul Turki Kantongi Penghargaan Pengalaman Bersantap di Bandara Terbaik Dunia

13 hari lalu

Kalahkan Changi, Istanbul Turki Kantongi Penghargaan Pengalaman Bersantap di Bandara Terbaik Dunia

Bandara Istanbul menawarkan makanan khas Turki dan dunia, mulai dari jajanan kali lima hingga kebab.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

19 hari lalu

Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

Di antara mereka yang ditahan adalah 80 perempuan dan lebih dari 200 anak-anak. Warga Palestina yang ditahan Israel juga mengalami penyiksaan

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

21 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

26 hari lalu

Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

Berbagai warna rompi tahanan berbeda memiliki maknanya sendiri-sendiri. Termasuk warna baju tahanan warna oranye yang dipakai tahanan KPK.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

32 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya