Amerika dan Taliban Sepakat Kurangi Tindak Kekerasan, Kenapa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 15 Februari 2020 05:31 WIB

RPG-7 merupakan salah satu senjata yang telah terbukti keampuhannya dalam perang. Tank-tank Uni Soviet pernah merasakan ampuhnya RPG-7 pada Perang Soviet-Afghanistan dan perang di Chechnya. Amerika Serikat juga termasuk salah satu negara yang menjadi korban RPG-7. Dua helikopter Black Hawak jatuh ditembak dengan RPG di Mogadishu, Somalia, pada 1993. Helikopter Chinook CH-47 bermuatan 38 orang, 25 di antaranya pasukan khusus, jatuh ditembak gerilyawan Taliban, pada Agustus 2011. Semua penumpang dan kru tewas. Penggunaan RPG-7 juga pada beberapa konflik, seperti di Irlandia Utara, Lebanon, Irak, dan Afghanistan. gp.se

TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Amerika Serikat mencapai kesepakatan dengan Taliban untuk pengurangan tindak kekerasan selama sepekan.

Ini dilakukan sebagai bagian dari proses penarikan pasukan Amerika dari Afganistan.

Kesepakatan ini tercapai lewat proses negosiasi di ibu kota Doha, Qatar. Ini diumumkan setelah pertemuan antara Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo, Menteri Pertahanan, Mark Esper, dan Presiden Afganistan, Ashraf Ghanni, di sela-sela Konferensi Keamanan di Munich, Jerman.

“Tindak kekerasan sempat menghambat proses penandatanganan kesepakatan pada September 2019. Sekarang, kita punya kesepakatan pengurangan tindak kekerasan. Jika Taliban mengimplementasikan komitmen mereka, kami akan maju ke tahapan perjanjian,” kata seorang pejabat pemerintahan senior Amerika kepada media di sela-sela Konferensi di Munich seperti dilansir Reuters pada Jumat, 14 Februari 2020.

Kesepakatan pengurangan tindak kekerasan ini bisa membuka jalan bagi perjanjian pada akhir Februari 2020 untuk penarikan mundur pasukan Amerika dari Afganistan.

Advertising
Advertising

Ini merupakan tujuan yang telah lama diupayakan oleh Presiden Amerika, Donald Trump, yang bersumpah akan menghentikan perang berkepanjangan seiring upayanya terpilih kembali sebagai Presiden pada pemilu Presiden Amerika November 2020.

Menurut pejabat tadi, masa tenang tujuh hari itu belum dimulai tapi akan segera dilakukan. Belum ada komentar dari Taliban dan pemerintahan Afganistan.

Proses menuju penyelesaian damai dan mengakhiri kehadiran militer AS selama dua dekade di Afganistan masih panjang.

AS mengirim pasukan ke Afganistan beberapa saat setelah serangan 11 September 2001, yang dilakukan kelompok Al Qaeda dan dilindungi Taliban.

Pejabat AS telah menyatakan akan mengurangi jumlah pasukan dari 13 ribu menjadi 8.600 pasukan pada 2020, baik atau kesepakatan penarikan pasukan atau tidak.

“Kesepakatan pengurangan tindak kekerasan merupakan langkah bagus dari sebuah jalan panjang,” kata Ronald Neumann, bekas duta besar Amerika untuk Afganistan.

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia Vs Irak berjibaku untuk posisi ketiga di Piala Asia U-23 2024. Berikut profil Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

6 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya