Korban Tewas Virus Corona Bertambah Jadi 564 Orang

Kamis, 6 Februari 2020 13:45 WIB

Petugas menggunakan pakaian pelindung saat memindahkan penumpang kapal pesiar Diamond Princess, setelah 10 penumpang terinfeksi virus corona saat tiba di pelabuhan Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, 6 Febrauari 2020. Sebanyak 10 penumpang yang dikonfirmasi adalah di antara 31 hasil dari 273 orang REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas akibat virus corona yang mematikan yang melanda Cina daratan dan sekitarnya kembali bertambah, termasuk di Provinsi Hubei, menjadi 70 orang. Dengan begitu, total kematian akibat virus ini meningkat menjadi 564 orang total seluruh dunia dan dikonfirmasi jumlah orang yang terjangkit virus corona mendekati 28 ribu kasus di seluruh dunia.

Ketika jumlah korban dan kematian meningkat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu, 5 Februari 2020, menyampaikan masih belum ada terapi yang efektif atau terobosan untuk perawatan penyembuhan virus corona pada penderita.

Dengan total lebih dari 27.600 kasus yang dikonfirmasi dan sebagian besar kasus terjadi di Hubei, Pemerintah Cina telah didorong memperluas upaya karantina. Terkait hal ini, Pemerintah Kota Shanghai mengumumkan akan menangguhkan semua acara olahraga yang bisa disaksikan publik dengan harapan bisa mencegah penularan penyakit akibat virus corona ini lebih lanjut.

Pemerintah Cina telah mengisolasi puluhan kota sebagai bagian dari tindakan karantina, menempatkan larangan bepergian pada hampir 10 juta wraga negara Cina di beberapa provinsi.

Di Hong Kong, terdapat sekitar 21 orang terinfeksi virus corona dan satu kasus berakhir dengan kematian. Kondisi ini membuat Hong Kong meningkatkan pembatasan melakukan perjalanan, memberlakukan karantina 14 hari pada siapa pun yang datang dari Cina dan menutup dua terminal kapal pesiar setelah ribuan penumpang dan anggota kru naik pada satu kapal yang merapat di wilayah itu melakukan pemeriksaan kesehatan.

Advertising
Advertising

Dari pemeriksaan itu, tiga orang di kapal pesiar tersebut dinyatakan positif terjangkit virus. Taiwan juga memberlakukan pembatasan perjalanan serupa.

Sementara itu, Uni Eropa juga mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih agresif dalam menghadapi penyebaran virus corona ini.

“Tidak masuk akal suatu negara mengambil langkah-langkah pada satu benua dalam kondisi wilayah perbatasan terbuka pada hampir sebagian besar negara,” kata Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, dalam sebuah pertemuan dengan otoritas Prancis, Rabu, 5 Februari 2020.

Akibat virus corona yang mematikan itu, sejumlah negara-negara di Eropa telah menghentikan semua penerbangan dari Cina dan mendesak warga untuk tidak bepergian Negeri Tirai Bambu itu. Di antara negara-negara yang memberlakukan larangan itu adalah Finlandia, Prancis, dan Italia.

RT.COM | SAFIRA ANDINI

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

5 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

5 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

5 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

6 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

17 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya