Uni Eropa Menolak Rencana Damai Presiden Trump, Israel Kecewa

Rabu, 5 Februari 2020 13:30 WIB

Demonstran Palestina melaksanakan salat jamaah yang dikawal oleh polisi perbatasan Israel saat melakukan aksi protes di Surif, Tepi Barat, 22 November 2019. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyatakan bahwa AS tidak lagi menganggap permukiman Yahudi di Tepi Barat sebagai tindakan ilegal. REUTERS/Mussa Qawasma

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa pada Selasa, 4 Februari 2020, menolak sebagian rencana perdamaian di Timur Tengah yang disorongkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Penolakan ini memicu kemarahan dari Israel yang sangat mendukung proposal damai Amerika Serikat ini.

Dikutip dari reuters.com, keputusan itu disampaikan dalam sebuah pernyataan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, yang menyebut rencana Presiden Trump itu berangkat dari para meter kesepakatan internasional. Uni Eropa sebelumnya pada akhir pekan lalu mengatakan perlu mempelajari rencana damai Trump sebelum membuat putusan.

“Untuk membangun sebuah perdamaian yang abadi dan menyelesaikan masalah status yang belum terselesaikan itu, semua harus diputuskan melalui sejumlah negosiasi antara dua belah pihak,” kata Borrell, yang menyoroti masalah perbatasan Palestina dan status akhir Yerusalem diantara masalah yang masih dipersengketakan.

Menurut Borrell, langkah yang dilakukan Israel untuk menganeksasi teritorial Palestina jika diterapkan, tidak bisa lolos tanpa perlawanan.

Dalam rencana perdamaian yang digagas oleh Presiden Trump akhir pekan lalu, disebutkan Israel akan mendapat bagian besar apa yang selama berpuluh tahun menjadi konflik perebutan, termasuk hampir seluruh wilayah Palestina yang sudah dibangun untuk pemukiman warga Israel. Rencana ini ditolak mentah-mentah oleh Palestina.

Advertising
Advertising

Penolakan Uni Eropa itu ditanggapi oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri Isreal, Lior Haiat melalui Twitter. Dia mengatakan fakta bahwa Borrell memilih bahasa untuk mengancam Israel tak lama setelah dia melakukan pertemuan dengan Iran, sungguh disayangkan.

“Mengejar kebijakan dan perilaku semacam itu adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa peran Uni Eropa dalam proses apa pun akan diminimalkan," kata Haiat.

Kebijakan Uni Eropa di Timur Tengah cenderung hati-hati karena para anggota di Lembaga terbesar di Benua Biru itu memiliki tingkat simpati berbeda terhadap Palestina dan Israel. Beberapa anggota Uni Eropa ada yang sudah mengakui Palestina sebagai sebuah negara, meskipun Uni Eropa secara keseluruhan masalah ini akan dibicarakan dalam perundingan damai.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

10 jam lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

11 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

12 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

12 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

13 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

13 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

13 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

14 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya