Ayah Dikarantina, Anak Penyandang Disabilitas Meninggal Terlantar

Rabu, 5 Februari 2020 09:00 WIB

Yan Cheng, 17 tahun, penyandang disabilitas yang terlunta karena ayahnya dikarantina kaerna virus corona. Sumber: DAILY NEWS

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang remaja laki-laki penyandang disabilitas terpaksa hidup sebatang kara setelah ayahnya dikarantina terkait virus corona yang mematikan di Cina. Yan Cheng, 17 tahun, harus duduk di kursi roda karena mengalami cerebral palsy.

Cheng terlunta di rumah sendirian karena ayahnya, Yan Xiaowen, diisolasi setelah menunjukkan gejala demam. Cheng tidak bisa bicara, berjalan atau makan sendiri. Ibunya sudah meninggal beberapa tahun lalu dan saat ini tak ada yang membantu Cheng dalam kehidupan sehari-harinya.

Wisatawan mengenakan masker pelindung saat mengunjungi danau Hoan Kiem di Hanoi, Vietnam 31 Januari 2020. [REUTERS / Kham]

Ayah Cheng diketahui masuk karantina sejak 22 Januari 2020. Dia di diagnosa terjangkit virus mematikan itu lima hari setelah karantina. Xiaowen pun mengunggah ke media sosial memohon bantuan agar seseorang datang ke rumahnya dan menjaga putranya. Namun sayang, permohonan ayahnya itu terlambat karena pemerintah daerah Hongan menyatakan Cheng sudah meninggal pada 29 Januari 2020 lalu.

“Yan Xiaowen tak bisa merawat keseharian putranya, Yan Cheng (karena sedang diisolasi), jadi dia mempercayakan pada sanak saudaranya, kader desa dan dokter di desa untuk merawat putranya,” tulis pemerintah daerah Hongan, seperti dikutip dari ndtv.com.

Advertising
Advertising

Kematian Yan Cheng telah membuat beberapa pejabat senior di desa kehilangan jabatan. Sekertaris Partai Komunis Cina dan Wali Kota dipecat karena dianggap gagal memenuhi tanggung jawabnya. Penyebab kematian Yan Cheng belum terkonfirmasi.

Kasus kematian Yan Cheng, penyandang disabilitas yang terlunta karena ayahnya dikarantina, telah menuai beragam komentar dan kesedihan di media sosial. Lebih dari 20 ribu orang terjangkit virus corona, yang sebagian besar berasal dari Cina. Virus mematikan ini diduga bersumber dari sebuah pasar di Provinsi Hubei, Cina, yang menjual hewan liar dan dagingnya.

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

5 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

5 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

6 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

15 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya