Warga Cina Pantau Area Penyebaran Virus Corona Lewat Aplikasi

Selasa, 4 Februari 2020 10:30 WIB

Penumpang pesawat udara mengenakan masker, usai tiba di Bandara Ivalo, Finlandia, 24 Januari 2020. Penggunaan masker guna antisipasi atas terjangkitnya virus Corona. Lehtikuva/Tarmo Lehtosalo via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Bahaya virus corona yang semakin meluas ke beberapa daerah di Cina telah membuat warga setempat memanfaatkan aplikasi pemetaan dan pelacak perjalanan. Langkah ini diharapkan bisa menghindari beberapa area yang terinfeksi oleh virus mematikan itu dan agar masyarakat lebih mempersiapkan diri dengan situasi yang tengah mereka hadapi.

Dua perusahaan pemetaan data, QuantUrban dan mini program WeChat menciptakan platform yang dapat memuat informasi resmi tempat-tempat terinfeksi virus dan memetakannya secara geografis. Dengan demikian, pengguna dapat mengukur seberapa dekat mereka dengan lokasi terinfeksi virus mematikan tersebut.

Vladimir Markov menunjukan suasana jalanan yang kosong di Kota Wuhan semenjak mewabahnya virus corona di Cina, 3 Februari 2020. WHO mengumumkan status darurat global untuk virus corona. VLADIMIR MARKOV/via REUTERS

Aplikasi yang bisa diunduh di WeChat ini bernama "YiKuang" atau "Situasi Epidemi". Aplikasi ini mencakup pemetaan wilayah selatan Cina seperti Kota Shenzhen dan Guangzhou. Sedangkan situs berbasis peramban milik QuantUrban meliputi sembilan kota lainnya.

"Shenzhen memungkinkan terkena dampak virus paling besar dan data pemerintahan sangat lamban. Aplikasi seperti ini membuat tenang. Anda dapat menghindari wilayah yang sudah terinfeksi oleh virus," kata April, warga Shenzhen yang tak ingin disebut nama lengkapnya.

Advertising
Advertising

Pada Senin, 3 Februari 2020, Kota Shenzhen telah menerima peningkatan kasus pasien yang terkonfirmasi terjangkit virus corona, yakni 245 kasus. Hal ini menyebabkan beberapa kota besar di Cina, seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou menjadi kota dengan dampak terparah dengan populasi pekerja migran terbesar dari provinsi wilayah tengah Cina.

"Kami ingin menyediakan informasi di peta agar masyarakat dapat melihat bagaimana kondisi penyebaran virus, juga meningkatkan kewaspadaan semua orang agar menyiapkan perlindungan yang memadai. Para relawan juga membantu tim untuk memperbarui peta sesuai dengan data pemerintah yang keluar setiap harinya," tegas Yuan Xiaohui, pendiri aplikasi QuantUrban.

Yikuang juga mengandalkan relawan untuk tetap aktual dan mengganti lambang tengkorak dan tulang menjadi tanda seru untuk lokasi yang telah dikonfirmasi terjangkit virus corona. Pengubahan lambang tersebut dilakukan setelah adanya keluhan dari pengguna media sosial Weibo yang mengaku panik dengan penggunaan lambang lama tersebut.

"Jika saya tahu ada orang sakit di sekitar, saya bisa mengambil langkah untuk waspada. Saya tinggal di antara Shenzhen dan Guangzhou, dan peta-peta ini sangat bagus di sana," kata Steven Liu kepada Reuters.

Media milik Pemerintah Cina, CCTV dan People's Daily dalam pemberitaan memberikan dukungan bagi program pemetaan dan pelacakan tempat-tempat terinveksi virus corona ini, yang membantu pengguna melacak penggunaan bus, kereta api atau pesawat terbang yang mereka gunakan yang juga dipakai oleh pasien terkonfirmasi terinfeksi virus corona.

CHANNELNEWSASIA | SAFIRA ANDINI

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

10 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

13 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

13 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

14 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

2 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya