Virus Corona, Hong Kong Tutup Perbatasan dengan Cina Daratan

Senin, 3 Februari 2020 20:00 WIB

Penumpang memakai masker untuk mencegah penularan virus Corona Wuhan, ketika mereka tiba di Hong Kong West Kowloon High Speed Train Station Terminus, sebelum ditutup sementara, setelah wabah coronavirus di Hong Kong, Cina, 29 Januari 2020. Pemimpin Hong Kong Carrie Lam telah memerintahkan penangguhan layanan kereta berkecepatan tinggi antara kota. REUTERS / Tyrone Siu

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Carrie Lam mengumumkan penutupan perbatasan utama dengan Cina daratan setelah tekanan publik terkait antisipasi virus Corona.

Pada Senin Lam mengatakan langkah terbaru diambil untuk menjamin pengawasan titik perbatasan untuk memperketat orang yang menyebrang perbatasan, dikutip dari CNN, 3 Februari 2020. Namun, Lam mengatakan tidak menutup semua perbatasan dengan Cina daratan.

Lam mengatakan perbatasan darat utama di Lo Wu dan Lok Ma Chau akan ditutup pada Senin malam ini, seperti halnya Terminal Feri Hong Kong-Makau.

Penutupan akan membuat semua, kecuali tiga penyeberangan perbatasan antara Hong Kong dan Cina daratan, ditutup. Yang tetap buka adalah bandara internasional Hong Kong, perbatasan Teluk Shenzhen dan jembatan Hong Kong-Zhuhai-Makau.

Seorang warga mencari bahan makanan setelah semakin menyebarnya virus corona di sebuah supermarket di Hong Kong, 30 Januari 2020. REUTERS/Tyrone Siu

Advertising
Advertising

Pengumuman Lam muncul setelah petugas kesehatan di Hong Kong berunjuk rasa lima hari pada hari Senin, menuntut penutupan perbatasan penuh dan dukungan yang lebih besar dari pemerintah.

"Ini tidak ada hubungannya dengan demo lima hari oleh petugas kesehatan," kata Lam. "Jika ada yang berpikir bahwa dengan mengambil langkah-langkah ekstrem seperti itu pemerintah akan terpaksa melakukan sesuatu yang tidak rasional, atau sesuatu yang hanya akan membahayakan publik mereka tidak akan mendapatkan tempat."

Jumlah warga Cina yang memasuki Hong Kong telah turun sejak penutupan awal, kata pemerintah sebelumnya, dengan sebagian besar dari mereka yang terus melintasi perbatasan daratan adalah penduduk Hong Kong.
Tidak jelas bagaimana penutupan baru akan mempengaruhi mereka yang bekerja di Hong Kong tetapi tinggal di seberang perbatasan, dan sebaliknya.

Dikutip dari South China Morning Post, Komisi Kesehatan Nasional Cina mengkonfirmasi sudah ada 361 kematian di Cina daratan pada laporan Ahad malam. Sebanyak 17.205 kasus di Cina daratan dan total 17.384 kasus di seluruh dunia. Sementara Filipina melaporkan korban meninggal virus Corona pertama di luar Cina daratan pada Sabtu kemarin.

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

6 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

9 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

9 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

10 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya