Fatah Serukan Palestina Jaga Wilayahnya dengan Darah

Senin, 3 Februari 2020 15:00 WIB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, berada dalam urutan ke-46 dalam daftar 500 Muslim berpengaruh di dunia. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Fatah menyerukan kepada rakyat Palestina menjaga wilayah Palestina dengan darah dan jiwa, menyusul penolakan Palestina terhadap rencana perdamaian Palestina-Israel oleh Donald Trump.

Dalam serangkaian kartun yang diunggah di Facebook dan dicetak di surat kabar resmi Otoritas Palestina al-Hayat al-Jadida, Fatah secara eksplisit mencemooh kesepakatan Trump, dan mendesak wilayah Palestina adalah seluruh apa yang saat ini dijajah Israel, serta Tepi Barat dan Gaza.

"Tolak kesepakatan abad ini. Palestina bukanlah tanah air yang dijual dan dibeli melainkan sepotong Al-Quran yang kami akan bela dengan darah dan jiwa (kami)," menurut NGO Palestinian Media Watch (PMW), yang memonitor media Palestina. Unggahan akun resmi Fattah di Facebook tersebut dirilis pada 30 Januari dengan gambar Dome of Rock, dikutip dari Jerusalem Post, 3 Februari 2020.

Unggahan lain, yang dikirim ke halaman yang sama pada hari yang sama, menggambarkan seorang pria mengenakan keffiyeh berbaring bersilang, sepenuhnya mengisi perbatasan Israel dan wilayah Palestina saat ini dengan ekspresi menantang di wajahnya di bawah kata-kata "Dari Laut ke Sungai, "mengacu pada laut Mediterania dan sungai Yordan. Kaki bersilang, telapak salah satu sandalnya terlihat, dengan tulisan "Deal of the Century" tertulis di atasnya. Menurut budaya Arab, menunjukkan sol sepatu seseorang dianggap sebagai penghinaan besar.

Advertising
Advertising

Sementara kartun lain menunjukkan Ketua Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, presiden Otoritas Nasional Palestina Mahmoud Abbas, pemimpin Gerakan Jihad Islam Khaled Al-Batsh, dan tokoh-tokoh Arab lainnya yang berdiri dengan tangan saling terhubung, melindungi Palestina. Sebuah gambar Dome of the Rock dengan bendera Palestina berkibar di atasnya dan kata 'Palestine' dalam bahasa Inggris ada di peta, sementara di bawah gambar ada tulisan, "Bukan untuk (Israel) aneksasi Lembah Yordan; Yerusalem adalah ibu kota Palestina; tolak kesepakatan abad ini. "

Kartun itu dimaksudkan untuk menggambarkan pernyataan Abbas menyusul pengumuman Trump tentang kesepakatan itu, di mana ia menyerukan Fatah dan Hamas untuk bersatu dalam menentang rencana tersebut.

Dilaporkan Times of Israel sebelumnya, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan dia memutuskan semua hubungan, termasuk koordinasi keamanan, dengan Israel dan AS pada hari Sabtu, dalam pidato panjang yang disampaikan pada pertemuan Liga Arab di ibu kota Mesir yang mengecam rencana baru Trump "Kesepakatan Abad ini".

"Kami telah memberi tahu pihak Israel ... bahwa tidak akan ada hubungan sama sekali dengan mereka dan Amerika Serikat, termasuk ikatan keamanan," kata Abbas.

Pemimpin Palestina tersebut menyampaikan hal ini dalam surat yang dikirim ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Direktur CIA Gina Haspel. Palestina saat ini bekerja sama dengan dinas keamanan Israel dan badan intelijen AS melawan terorisme.

Abbas telah mengancam akan memutuskan hubungan keamanan di masa lalu pada beberapa kesempatan meskipun ia belum menindaklanjuti dengan tindakan resmi.

Liga Arab dalam sebuah pernyataan menolak proposal Trump, menyebutnya tidak adil bagi Palestina. Blok pan-Arab mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rencana itu tidak memenuhi hak minimum dan aspirasi rakyat Palestina.

Rencana AS akan berpotensi memberikan Palestina sebuah negara dengan kedaulatan terbatas di Gaza dan di bagian Tepi Barat, sementara memungkinkan Israel untuk mencaplok semua permukimannya dan mempertahankan hampir semua Yerusalem Timur.

Berita terkait

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

8 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

10 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

12 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

13 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

14 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

18 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

19 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

20 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

21 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

22 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya