WHO Umumkan Status Darurat Internasional Virus Corona Wuhan

Jumat, 31 Januari 2020 09:00 WIB

Aktivitas petugas medis saat menangani pasien virus Corona di rumah sakit di Wuhan, Cina, 25 Januari 2020. THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengumumkan darurat global untuk virus Corona Wuhan yang telah menewaskan 171 orang di Cina pada Kamis dan menyebar di 18 negara.

Ada 7.800 kasus lebih yang terdeteksi di seluruh dunia, menurut data WHO terbaru pada Kamis, dan mayoritas telah terjadi di Cina daratan, tempat virus tersebut berasal dari pasar satwa liar ilegal di Kota Wuhan.

Sementara Komisi Kesehatan Nasional Cina telah mengumumkan pada penutupan hari Kamis, 30 Januari, jumlah total kasus virus Corona Wuhan yang bertambah di Cina daratan telah meningkat menjadi 9.692, menurut laporan CNN pada 30 Januari, dikutip pada 31 Januari WIB.

Angka itu melonjak 1,982 dari hari sebelumnya, dengan jumlah total sekarang jauh jumlah yang terkait dengan pernafasan parah (SARS) pada tahun 2003, yang sebelumnya di antara wabah terburuk di Asia.

Jumlah korban tewas di Cina daratan kini mencapai 213 orang, dengan 42 kematian baru terjadi di provinsi Hubei, pusat penyebaran virus, dan satu di provinsi timur laut Heilongjiang.

Advertising
Advertising

Tetapi hampir 100 kasus telah muncul di negara-negara lain, memicu larangan bepergian ke Cina dan sentimen anti-Cina di beberapa tempat, dan lonjakan permintaan untuk masker pelindung.

Di provinsi Hubei, di mana Wuhan adalah ibu kotanya, sekitar 60 juta orang hidup di dalam isolasi saat Cina berupaya mengatasi epidemi tersebut.

Dikutip dari Reuters, 31 Januari 2020, Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, memuji tanggapan Cina dalam konferensi pers di Jenewa tetapi mengatakan WHO khawatir tentang penyebaran virus ke negara-negara yang tidak memiliki sumber daya untuk menghadapinya.

"Alasan utama deklarasi ini bukan karena apa yang terjadi di Cina tetapi karena apa yang terjadi di negara lain. Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi penyebaran virus ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah," katanya.

Langkah ini akan memicu pengawasan yang lebih ketat dan pedoman berbagi informasi ke semua negara, tetapi mungkin mengecewakan Beijing, yang telah menyatakan keyakinannya dapat mengalahkan virus.

Ilustrasi virus Corona. REUTERS/Dado Ruvic

Para ahli sangat prihatin tentang kasus penularan dari orang ke orang di luar Cina, yang menunjukkan potensi yang lebih besar untuk penyebaran virus lebih lanjut. Amerika Serikat menjadi negara keempat yang melaporkan kasus penularan manusia ke manusia di dalam negeri pada hari Kamis.

Pejabat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan virus seperti flu itu dikonfirmasikan pada seorang pria di Illinois, sehingga jumlah total kasus AS menjadi enam. Istri pria itu, yang juga terinfeksi, sebelumnya telah melakukan perjalanan ke Cina, tetapi dia tidak.

"Sebagian besar kasus di luar Cina memiliki sejarah perjalanan ke Wuhan atau riwayat kontak dengan seseorang dengan riwayat perjalanan ke Wuhan," kata Teros.

Jeremy Farrar, direktur Wellcome Trust, membenarkan keputusan WHO.

"Deklarasi darurat internasional tidak diragukan lagi akan mempertajam fokus pemerintah dalam melindungi warga negara," kata Farrar. Langkah-langkah kesehatan masyarakat yang dibutuhkan akan menjadi tantangan bagi semua negara, tetapi akan sangat sulit bagi negara-negara berpenghasilan rendah, tambahnya.

Virus ini telah menyebar dengan cepat sejak Komite Darurat WHO terakhir bertemu seminggu yang lalu. Tetapi saat belum ada kematian yang dilaporkan di luar Cina dan juga tidak ada virus muncul di Afrika.

Italia menjadi negara terbaru yang mengumumkan kasus yang dikonfirmasi pada hari Kamis. Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan dua kasus virus Corona telah terdeteksi.

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

16 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

20 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

21 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

22 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

24 hari lalu

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza

Baca Selengkapnya

Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

39 hari lalu

Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.

Baca Selengkapnya

Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

39 hari lalu

Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.

Baca Selengkapnya

11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

40 hari lalu

11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

41 hari lalu

Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.

Baca Selengkapnya