AJI Sampaikan Solidaritas untuk Jurnalis China

Reporter

Editor

Kamis, 7 Agustus 2008 21:44 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mendesak pemerintah Cina untuk melepaskan jurnalis dan aktifis kebebasan berekspresi yang berada dalam tahanan. Berdasarkan data organisasi pembela hak asasi manusia Amnesty International, ada sekitar 30 wartawan dan 50 pengguna internet yang ditahan di China. Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum AJI Heru Hendratmoko dalam jumpa pers di Jakarta, hari ini. Pernyataan ini disampaikan AJI menyambut pembukaan Olimpiade Beiing 8 Agustus besok. Menurut Heru, pernyataan sikap ini sekaligus untuk menagih janji Pemerintah Cina yang pada saat mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade, berjanji memberikan "kebebasan media secara penuh" selama Olimpiade 2008. Namun kenyataan di lapangan berbicara lain. Sebab, wartawan juga dibatasi saat mengakses sejumlah website, termasuk website Amnesty International. Sepanjang tahun 2007, wartawan asing juga melaporkan beragam kasus bagaimana mereka dilecehkan, diancam, ditahan dan diserang ketika melakukan peliputan di daerah-daerah luar Beijing. Para wartawan nasional pun melaporkan bahwa pelecehan dan intimidasi masih terus berlangsung. Pada 4 Juli 2007, pemerintah Beijing menghentikan penerbitan China Development Brief karena dituduh melakukan survei-survei tak berijin yang bertentangan dengan Undang-Undang Statistik 1983. Pada 4 Agustus 2008 lalu, dua wartawan Jepang dipukuli secara brutal oleh polisi paramiliter Cina di perbatasan Kashgar, Xinjiang. Kedua korban itu, Masami Kawakita (38), fotografer koran Chunichi Shimbun, dan Shinji Katsuta, (37), reporter dari Nippon Television Network, dipukul saat meliput kekerasan Monday`s Attack, yaitu peristiwa penyerangan yang menewaskan 16 orang polisi Cina. Penyensoran di dalam negeri juga terjadi di seluruh negeri. Menurut organisasi internasional yang bergerak dalam bidang perlindungan terhadap jurnalis, Committee to Protect Journalists (CPJ), semua media menghadapi pelarangan untuk meliput berita-berita "sensitif", seperti konflik etnis militer, agama yang tidak diakui negara -khususnya Falun Gong-, masalah internal Partai Komunis Cina dan sejumlah kebijakan pemerintah. Pembatasan, penyensoran di internet dan kekerasan terhadap jurnalis itu jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip utama Piagam Olimpiade, khususnya mengenai "penghormatan terhadap prinsip-prinsip moral yang universal dan mendasar" serta "pelestarian martabat manusia". Oleh karena itu, kata Heru, AJI menyampaikan solidartas terhadap jurnalis dan aktifis kebebasan berekspresi yang mengalami intimidasi di Cina. "Kami mendesak pemerintah China untuk memberikan kebebasan kepada jurnalis dalam menjalankan tugasnya untuk menyebarkan informasi di China," kata Heru. Dia menambahkan, apa yang dilakukan AJI ini merupakan salah satu kampanye internasional, bekerja sama dengan Amnesty International, untuk menekan Pemerintah China agar memberi ruang keterbukaan lebih besar dan lebih menghargai hak asasi manusia. Sebagai bagian dari kampanye ini, AJI akan mengirimkan surat solidaritas melalui Kedutaan China di Indonesia. Selain itu, AJI juga akan menggalang aksi solidaritas berupa pengumpulan tanda tangan dari jurnalis Indonesia untuk memberikan dukungan moral kepada kolega sesama jurnalis di Negeri Tirai Bambu itu. Abdul Manan

Berita terkait

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

1 jam lalu

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

KPK memeriksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih dalam kasus dugaan investasi fiktif. Ada beberapa tersangka lain dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

2 jam lalu

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

4 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

4 jam lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

4 jam lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

4 jam lalu

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

Pidato pendek yang dibacakan Lee Do Hyun langsung mendapat respons dari banyak pihak yang dinilai menunjukkan bucin ugal-ugalan ke Lim Ji Yeon.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

5 jam lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

5 jam lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

5 jam lalu

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

Gina juga mengatakan, film biopik yang ia garap memang cenderung lama, termasuk film KHD ini.

Baca Selengkapnya