Presiden Cina Yakin Bisa Kalahkan Virus Corona

Selasa, 28 Januari 2020 21:00 WIB

Suasana Stasiun Hankou yang ditutup saat Kota Wuhan diisolasi, di Provinsi Hubei, Cina, 23 Januari 2020. Pemerintah Cina memutuskan menutup seluruh akses ke dan dari Kota Wuhan demi meredam penyebaran virus Corona yang mengakibatkan pneumonia. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Cina, Xi Jinping meyakinkan kepada Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus bahwa pihaknya akan memenangkan pertempuran melawan setan virus corona yang total telah menewaskan 106 orang di penjuru dunia. Optimisme itu disampaikan saat Ghebreyesus berkunjung ke Cina pada Selasa, 28 Januari 2020.

“Virus ini adalah setan dan kami tidak bisa membiarkan setan bersembunyi,” kata Presiden Xi, seperti dikutip dari reuters.com.

Presiden Xi Jinping saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond di Bandara Heathrow, London, 19 Oktober 2015. Lawatan itu merupakan kelanjutan dari perjalanan Menteri Keuangan Inggris George Osborne ke Tiongkok bulan lalu. REUTERS/Toby Melville

Sejumlah negara sedang berencana untuk mengevakuasi warga negaranya dari Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa. Kota wuhan diduga sebagai sumber penyebaran virus mematikan itu.

Advertising
Advertising

“Cina akan memperkuat kerja sama internasional dan menyambut partisipasi WHO dalam pencegahan virus ini. Kami sangat yakin WHO dan komunitas internasional lainnya akan memberikan ketenangan, objektif dan penilaian yang rasional terhadap virus corona. Cina sangat yakin akan memenangkan pertempuran melawan virus ini,” kata Presiden Xi.

Juru bicara WHO menjelaskan, Ghebreyesus dan Presiden Xi dalam pertemuannya mendiskusikan sejumlah cara untuk melindungi masyarakat Cina dan WNA di area-area yang terdampak virus corona dan membuat sejumlah kemungkinan evakuasi. Horor virus corona telah mendesak Cina menerbitkan larangan bepergian dan memperpanjang libur tahun baru. Bursa saham Cina anjlok, harga minyak turun hingga ke level terendah dalam tiga bulan dan mata uang yuan juga melemah.

Sebuah panel WHO yang terdiri dari 16 ahli independen pada dua minggu lalu menolak mendeklarasikan status darurat internasional menyusul penyebaran virus corona. Juru bicara WHO menyebut naiknya kasus pasien terjangkit virus corona di Cina dan kematian oleh virus ini tidak perlu menjadi pendorong pemberlakuan status darurat.

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

13 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

13 hari lalu

Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

Luhut menjamin hubungan Indonesia-Cina akan semakin kuat pada periode pemerintahan berikutnya. Ada beberapa proyek kerjasama yang akan dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

23 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

24 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

26 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya