Sektor Pariwisata Asia Paling Terdampak Virus Corona?

Kamis, 23 Januari 2020 18:12 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pariwisata dipandang sebagai sektor yang paling terdampak akibat penyebaran virus Corona. Sebab, virus yang menyebabkan gangguan pernafasan dan demam tinggi itu memaksa pemerintah Cina untuk menahan warga mereka agar tidak berpergian di kala libur Tahun Baru Cina nanti. Pergerakan besar-besaran di kala libur Tahun Baru Cina ditakutkan memperparah penyebaran virus.

Sektor pariwisata di berbagai negara memang diketahui cukup bergantung pada kehadiran turis-turis asal Cina. Sebagai contoh, dari total angka kedatangan turis internasional per tahun di Australia, 15 persennya berasal dari Cina. Tahun 2003, prosentasenya hanya 4 persen sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis, 23 Januari 2020.

Jumlah turis asal Cina yang menggunakan penerbangan internasional juga sangat besar. Tahun 2003, angkanya hanya 6,8 juta per tahun. Tahun 2018, angkanya sudah menyentuh 63,7 juta per tahun berdasarkan data dari otoritas penerbangan Cina. Hal itu menyumbang ke pendapatan industri penerbangan global, dari 322 miliar Dollar AS di tahun 2003 menjadi 838 miliar Dollar AS di tahun 2018.

Mengacu pada data tersebut plus melihat pergerakan turis Cina yang mulai dibatasi, tak mengherankan jika sektor pariwisata atau lebih spesifiknya industri penerbangan terdampak. Mengutip Reuters, setidaknya 60 persen dari 184 penerbangan dari Wuhan, pusat penyebaran Corona, sudah dibatalkan.

Tak berhenti di situ, berbagai maskapai penerbangan di Asia juga sudah menutup jalur penerbangan mereka ke Wuhan. Beberapa di antaranya adalah Korean Air Lines, Singapore Airlines, China Airlines, dan ANA dari Jepang. Bahkan, ada juga maskapai yang akhirnya menunda membuka rute ke Wuhan seperti T'Way Airlines asal Korea Selatan.

"Apakah seluruh pasar (penerbangan) terdampak (virus Corona), sangat sulit ditebak dan benar-benar di luar kendali industri penerbangan," ujar Brendan Sobie, analis penerbangan asal Singapura.

Belum diketahui akan seberapa lama sektor pariwisata dan penerbangan Asia akan terdampak. Menurut berbagai maskapai penerbangan dan agen perjalanan, hal tersebut bergantung pada keberanian turis. Sebagai contoh, Reuters menyebut Philippine Airlines, Garuda Indonesia, dan Japan Airlines mengaku belum melihat adanya pelambatan pemesanan tiket oleh turis untuk terbang ke Cina.

Kontras dengan maskapai Thomas Cook India, mereka menyebut calon penumpang mulai khawatir terbang ke Cina. Beberapa dari mereka, menurut Country Manager Thomas Cook India Rajeev Kale, memilih untuk melihat perkembangan penanganan Corona dulu.

"Sebagian besar penumpang kami memilih wait and see terhadap perkembangan penanganan virus Corona," ujar Kale.

Apabila berkaca pada wabah SARS pada tahun 2003 lalu, demand penerbangan di Asia bisa anjlok hingga hampir 50 persen akibat virus Corona. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menyebut virus SARS merubuhkan 45 persen dari permintaan penerbangan ke Asia kala itu.

REUTERS | ISTMAN

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

9 menit lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

1 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

2 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

4 jam lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

Penutupan Bandara Sam Ratulang Manado diperpanjang hingga pagi hari ini, Ahad, 5 Mei 2024, pukul 10.00 WITA.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

16 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

21 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

22 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya