Korban Virus Corona Naik, Akses Transportasi di Wuhan Ditutup

Kamis, 23 Januari 2020 11:45 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian akibat dari virus corona pada Rabu, 22 Januari 2020 naik menjadi 17 kasus kematian dan lebih dari 540 kasus telah dikonfirmasi. Situasi ini telah mendesak Pemerintah Kota Wuhan di Cina, menutup jaringan transportasi dan mendesak warga tidak bepergian ke luar kota karena kekhawatiran penyebaran dari virus yang menular ini semakin naik.

Virus corona yang muncul baru-baru ini, diyakini bersumber dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di sebuah pasar hewan di pusat kota Wuhan. Penyebaran penyakit akibat virus ini telah menyebar sampai Amerika Serikat.

Bertolak belakang dengan kejadian Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2003, yang menewaskan hampir 800 orang, Beijing kali ini rutin memberikan informasi terbaru untuk menghindari kepanikan ketika jutaan orang mudik saat Tahun Baru Imlek.

Advertising
Advertising

Demi menghentikan penyebaran virus corona, Pemerintah Daerah Wuhan mengatakan akan menutup semua jaringan transportasi perkotaan dan menangguhkan penerbangan keluar dari kota Wuhan terhitung per Kamis, 23 Januari 2020 pukul 10 pagi waktu setempat. Media di Cina melaporkan, Pemerintah Kota meminta warganya tidak meninggalkan kota kecuali ada keadaan mendesak.

“Langkah itu dimaksudkan untuk memutus penularan virus secara efektif, secara tegas mengekang penyebaran epidemi, memastikan kesehatan dan keselamatan orang-orang," demikian bunyi pemberitaan media milik Pemerintah Cina

Langkah Pemerintah Kota Wuhan itu dipuji karena dinilai sebagai tindakan yang sangat kuat yang dapat meminimalkan risiko penularan. Mereka yang terjangkit virus corona gejala awalnya seperti sakit flu.

"Jika Wuhan mengambil langkah drastis seperti itu, kita harus mengasumsikan penyebaran masyarakat luas di pusat megapasitas & transportasi China pusat ini," Tulis Lawrence Gostin, pakar kesehatan masyarakat di Fakultas Hukum Universitas Georgetown di Washington.

Wuhan adalah kota industri dan komersial di wilayah tengah Cina. Populasi kota ini sekitar 11 juta jiwa. Wuhan merupakan rumah bagi pelabuhan pedalaman terbesar dan pintu gerbang ke bendungan pembangkit listrik tenaga air Three Gorges.

Satu korban virus corona meninggal belum lama ini sehingga membuat jumlah korban naik menjadi 17 orang per Rabu siang, 22 Januari 2020. Virus corona diduga telah menyebar ke luar kota Wuhanm bahkan ke area – area dengan populasi yang tinggi seperti Beijing, Shanghai, Makau dan Hong Kong.

Surat kabar China Daily mengatakan ada 544 kasus yang disebabkan virus corona yang terjadi di penjuru Cina. Thailand telah mengkonfirmasi empat kasus, sementara Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan dan Jepang masing-masing melaporkan satu akibat virus ini.

Inggris sudah menyarankan warganya tidak melakukan perjalanan ke Wuhan kecuali perjalanan itu sangat penting. Banyak warga Cina membatalkan perjalanan, membeli masker wajah, menghindari tempat-tempat umum seperti bioskop dan pusat perbelanjaan, dan bahkan beralih ke permainan simulasi online wabah virus corona untuk mencari tahu cara mengatasinya.

Galuh Kurnia Ramadhani | reuters.com

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

6 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

10 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

10 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

10 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

11 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

22 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya