Oxfam Sebut 2 Ribu Orang Terkaya Setara 4.6 Miliar Orang Miskin

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 20 Januari 2020 09:29 WIB

Warga tertidur dibawah kolong rumahnya yang dipenuhi dengan sampah di perkampungan pinggiran pelabuhan Paotere Sabutung, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu 13 April 2016. Perkampungan pesisir kumuh ini dihuni sekitar 200 kepala keluarga yang sebagian besar mata pencariannya adalh nelayan tangkap. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga donor global Oxfam International melansir ada 2.153 orang kaya di dunia yang mengontrol jumlah uang melebihi uang yang dimiliki 4.6 miliar orang paling miskin pada 2019.

Dalam laporan yang dirilis menjelang digelarnya pertemuan ekonomi dunia World Economic Forum di Davos, Swiss, pada pekan ini, Oxfam juga menyoroti perempuan bekerja 12.45 miliar jam setiap hari tanpa bayaran atau pengakuan yang layak.

Dalam laporan berjudul “Time to Care” itu, pengurus Oxfam memperkirakan perempuan berkontribusi sekitar US$10.8 triliun per tahun ke ekonomi dunia dari pekerjaan yang tidak dibayar atau dibayar murah tadi.

Jumlah ini sekitar tiga kali dari kontribusi sektor industri.

“Penting bagi kita untuk menggaris-bawahi mesin ekonomi tersembunyi yang sebenarnya yaitu para perempuan yang bekerja tanpa dibayar. Ini harus berubah,” kata Amitabh Behar, CEO Oxfam India, kepada Reuters dan dikutip Channel News Asia pada Senin, 20 Januari 2020.

Advertising
Advertising

Dia menyebut kondisi ini sebagai bentuk ketidaksetaraan ekonomi global.

CNN melansir 22 pria terkaya dunia memiliki kekayaan melebihi semua perempuan di Afrika, yang jumlahnya sekitar 326 juta menurut data dari PBB.

Dia mencontohkan seorang perempuan di India bernama Buchu Devi, yang bekerja 16 – 17 jam sehari tanpa dibayar.

Dia menjemput air dari sumber mata air dengan berjalan sejauh 3 kilometer, memasak, dan menyiapkan anaknya untuk sekolah. Devi juga bekerja dengan bayaran murah.

“Di sisi sana, Anda melihat para konglomerat berkumpul di Davos dengan menumpang pesawat pribadi, pesawat jet pribadi, dan gaya hidup super kaya,” kata dia.

Menurut Behar, Devi hanyalah satu individu yang mewakili banyak individu lainnya. “Saya bertemu dengan perempuan seperti ini setiap hari. Ini kisah di seluruh dunia. Kita harus mengubah ini, dan mengakhiri booming konglomerat,” kata dia.

Solusinya, Behar mengusulkan pemerintah memastikan orang kaya membayar pajaknya. Dana pajak ini lalu digunakan untuk membangun fasilitas air bersih, layanan kesehatan, dan kualitas sekolah lebih baik.

“Anda lihat di seluruh dunia, ada lebih 30 negara mengalami demonstrasi soal ini. Orang-orang turun ke jalan dan apa yang mereka katakan? Mereka tidak menerima kesenjangan ini. Mereka tidak mau hidup dengan kondisi seperti ini,” kata dia.

CNN melansir laporan Oxfam ini menunjukkan para pemimpin dunia tidak melakukan tindakan cukup untuk mengatasi kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Menurut laporan ini, kesenjangan ekonomi dibangun di atas kesenjangan gender. Ini karena pria diizinkan untuk mendominasi level atas dunia bisnis dan pemerintahan.

Berita terkait

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

10 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

13 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

13 hari lalu

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.

Baca Selengkapnya

Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

21 hari lalu

Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

Badan amal Oxfam mengkritik keputusan pemerintah Inggris yang menolak menunda penjualan senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

30 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya

Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

30 hari lalu

Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

Lebih dari 300 ribu orang diyakini terperangkap di utara Gaza, tak bisa melarikan diri. Mereka dipaksa hidup dengan rata-rata 245 kalori per hari

Baca Selengkapnya

8 Golongan Penerima Zakat Fitrah Termasuk Amil dan Ibnu Sabil, Siapa Mereka?

31 hari lalu

8 Golongan Penerima Zakat Fitrah Termasuk Amil dan Ibnu Sabil, Siapa Mereka?

Islam mengatur golongan penerima zakat fitrah. Berikut 8 golongan berhak menerimanya. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

31 hari lalu

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

Dina Boluarte, Presiden Peru gunakan jam tangan Rolex mengundang guncangan politik di negara itu. Begini profil perusahaan jam tangan mewah ini.

Baca Selengkapnya

Jangan Keliru, Begini Cara Cek Jam Tangan Rolex Asli atau Palsu

31 hari lalu

Jangan Keliru, Begini Cara Cek Jam Tangan Rolex Asli atau Palsu

Jam tangan Rolex adalah salah satu merek jam paling ikonik di dunia. Tapi, penting untuk bisa membedakan jam tangan Rolex asli dengan yang palsu.

Baca Selengkapnya

Presiden Swiss Ucapkan Selamat ke Prabowo sebagai Presiden Terpilih

45 hari lalu

Presiden Swiss Ucapkan Selamat ke Prabowo sebagai Presiden Terpilih

Presiden Swiss Viola Amherd mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden baru

Baca Selengkapnya