Presiden Kolombia Sebut Kokain Sumber Kekerasan di Negaranya
Jumat, 17 Januari 2020 08:01 WIB
TEMPO.CO, Cartagena – Presidan Kolombia, Ivan Duque, mengatakan pemusnahan pertanian koka, yang menjadi bahan baku kokain, sebagai cara terbaik untuk membangun perdamaian di negaranya.
Perdagangan kokain telah memicu ketegangan dan kekerasan di Kolombia selama ini.
“Penyelundupan narkoba merupakan tantangan terbesar keamanan," kata Duque kepada Reuters menjelang pertemuan Komisi Perdamaian PBB pada Kamis, 16 Januari 2020.
Duque mengatakan ini menjelang pertemuan dengan PBB membahas tema penyelundupan narkoba merupakan bahan bakar kriminalitas dan terorisme.
Dia mengatakan praktik penyelundupan narkoba menjadi sumber pemasukan dana bagi kelompok kriminal Clan del Golfo dan kelompok bersenjata Marksis yaitu Tentara Pembebasan Nasional atau National Liberation Army.
Kelompok separatis kiri yaitu Revolutionary Armed Forces of Colombia atau Pasukan Bersenjata Revolusi Kolombia juga mendapatkan dana dari bisnis narkoba. Kelompok ini menolak kesepakatan damai 2016 dengan pemerintah Kolombia.
Menurut Duque, otoritas Kolombia telah menggerebek sekitar 100 ribu lahan pertanian koka pada 2019. “Ini cara mengambil alih lahan dari kelompok kriminal,” kata dia, 43 tahun, yang menjabat Presiden Kolombia 17 bulan lalu.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memuji upaya pemerintahan Duque untuk melakukan fumigasi udara untuk membasmi pertanian koka. Cara ini lebih aman dibandingkan memberantas pertanian itu secara manual dengan melibatkan tentara.
Media Sputnik News melansir Presiden Duque telah membentuk unit tentara khusus untuk membasmi penyelundupan narkoba di Kolombia barat daya.
Menurut Duque, Kolombia tidak akan menolerir penyelundupan kokain lagi. Pemerintah mengatakan telah menyita 434.7 ton kokain pada 2019.