Presiden Kolombia Sebut Kokain Sumber Kekerasan di Negaranya

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 17 Januari 2020 08:01 WIB

Presiden baru Kolombia, Ivan Duque, memberikan sambutan setelah terpilih sebagai presiden di Bogota, Kolombia, 17 Juni 2018. Duque sebelumnya menjadi anggota Dewan untuk Bogota di Senat Kolombia. REUTERS/Nacho Doce

TEMPO.CO, Cartagena – Presidan Kolombia, Ivan Duque, mengatakan pemusnahan pertanian koka, yang menjadi bahan baku kokain, sebagai cara terbaik untuk membangun perdamaian di negaranya.

Perdagangan kokain telah memicu ketegangan dan kekerasan di Kolombia selama ini.

“Penyelundupan narkoba merupakan tantangan terbesar keamanan," kata Duque kepada Reuters menjelang pertemuan Komisi Perdamaian PBB pada Kamis, 16 Januari 2020.

Duque mengatakan ini menjelang pertemuan dengan PBB membahas tema penyelundupan narkoba merupakan bahan bakar kriminalitas dan terorisme.

Dia mengatakan praktik penyelundupan narkoba menjadi sumber pemasukan dana bagi kelompok kriminal Clan del Golfo dan kelompok bersenjata Marksis yaitu Tentara Pembebasan Nasional atau National Liberation Army.

Advertising
Advertising

Kelompok separatis kiri yaitu Revolutionary Armed Forces of Colombia atau Pasukan Bersenjata Revolusi Kolombia juga mendapatkan dana dari bisnis narkoba. Kelompok ini menolak kesepakatan damai 2016 dengan pemerintah Kolombia.

Menurut Duque, otoritas Kolombia telah menggerebek sekitar 100 ribu lahan pertanian koka pada 2019. “Ini cara mengambil alih lahan dari kelompok kriminal,” kata dia, 43 tahun, yang menjabat Presiden Kolombia 17 bulan lalu.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memuji upaya pemerintahan Duque untuk melakukan fumigasi udara untuk membasmi pertanian koka. Cara ini lebih aman dibandingkan memberantas pertanian itu secara manual dengan melibatkan tentara.

Media Sputnik News melansir Presiden Duque telah membentuk unit tentara khusus untuk membasmi penyelundupan narkoba di Kolombia barat daya.

Menurut Duque, Kolombia tidak akan menolerir penyelundupan kokain lagi. Pemerintah mengatakan telah menyita 434.7 ton kokain pada 2019.

Berita terkait

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

12 jam lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

13 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

14 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

16 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

17 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

19 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

4 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya