Ribuan orang Iran meneriakkan "Kematian bagi Amerika," berpartisipasi dalam pemakaman massal untuk 76 orang yang tewas ketika USS Vincennes menembak jatuh Iran Air Flight 655, di Teheran, Iran, 7 Juli 1988.[CNN]
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Iran tidak hanya melakukan penangkapan terhadap terduga penembak pesawat Ukraine International Airlines. Perkembangan terbaru, mereka juga menangkap 30 pengunjuk rasa yang memprotes pemerintah Iran beberapa hari terakhir.
"Mereka ditangkap atas sangkaan menggalang massa secara illegal. Kami memiliki toleransi terhadap penggalangan massa yang legal," ujar Gholamhossein Esmaili dari kantor berita Tasnim sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa, 14 Januari 2020.
Hari ini, demonstrasi atas insiden Ukraine International Airlines telah mencapai hari keempat. Unjuk rasa yang kebanyakan digalakkan mahasiswa tersebut tidak hanya meminta pertanggungjawaban pemerintah atas insiden terkait, tetapi juga mengutuk 30 tahun rezim Ayatollah Ali Khamenei. Tak sedikit yang meminta Khamenei untuk turun dari jabatan pemimpin tertinggi (Supreme Leader) Iran.
Selama empat hari unjuk rasa berjalan, bentrokan antara demonstran dan polisi tidak terhindarkan. Berbagai video yang beredar di media sosial menunjukkan para polisi menghajar demonstran-demonstran dengan tongkat hingga darah mereka membasahi jalanan Iran.
Suara-suara tembakan juga terdengar dalam video yang beredar. Walau begitu, Kepolisian Iran membantah telah melepaskan tembakan ke demonstran.
Hingga berita ini ditulis, siapa saja demonstran yang ditangkap belum terungkap. Pemerintah Iran juga masih menahan informasi siapa saja terduga penembak pesawat Ukraine International Airlines.
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
4 hari lalu
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.