Kemungkinan Gugat Iran, 5 Negara Akan Melakukan Pertemuan
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Selasa, 14 Januari 2020 10:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lima negara yang warga negaranya menjadi korban tewas jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines PS 752 dijadwalkan melakukan pertemuan pada Kamis, 15 Januari 2020 untuk mendiskusikan kemungkinan dilakukan tindakan hukum atas musibah ini.
Iran sebelumnya sudah mengakui burung besi itu tak sengaja tertembak rudal negara itu saat hendak menyerang pangkalan militer pimpinan Amerika Serikat di Irak sebagai serangan balasan atas kematian Qassem Soleimani, Kepala Pasukan khusus Quds, Garda Revolusi Iran.
Dikutip dari reuters.com, Menteri Luar Negeri Ukraina, Vadym Prystaiko, pada Senin, 13 Januari 2020 mengatakan sebanyak lima negara yang warga negaranya menjadi korban dalam musibah ini akan mendiskusikan menuntut uang kompensasi dan investigasi atas kelalaian fatal tersebut.
Total 176 penumpang dan awak pesawat Ukraine Internastional Airlines PS 752, tidak ada yang selamat setelah pesawat itu jatuh terkena serangan rudal Iran yang meleset pada Rabu, 8 Januari 2020. Pesawat itu hendak terbang dari Bandara Internasional Teheran, Iran menuju Ibu Kota Kiev, Ukraina.
Menurut Prystaiko, pesawat naas itu jatuh tak lama setelah lepas landas karena terbang dekat area sensitif sebuah pangkalan militer saat terjadi ketegangan dengan Amerika Serikat. Saat ini, pihaknya telah membentuk kelompok yang terdiri dari para menteri luar negeri dari negara-negara yang menjadi korban dalam musibah ini.
“Pada 16 Januari 2020, kami akan menggelar pertemuan di Ibu Kota London, Inggris untuk mendiskusikan sejumlah hal termasuk langkah hukum, bagaimana kami akan memantai kasus ini dan bagaimana kami akan membawa Iran ke proses peradilan,” kata Prystaiko.
Diantara lima negara yang warganya menjadi korban meningga dalam kecelakaan ini adalah Kanada, dimana 57 warga negaranya tewas. Lalu Swedia dan Afganistan. Kanada sebelumnya mengatakan pihaknya dengan sejumlah negara sudah membentuk sebuah kelompok untuk mendukung keluarga para korban. Di dalam pesawat itu juga ada warga negara Iran dengan dua kewarganegaraan.
Setelah sebelumnya sempat menyangkal, Iran pada Sabtu, 11 Januari 2020 mengakui militer negara itu tak sengaja menembak pesawat Ukraine International Airlines nomor penerbangan PS 752. Ini adalah sebuah bencana akibat human error.