Iran Tak Sengaja Tembak Pesawat Ukraina karena Cemas Agresi AS
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Sabtu, 11 Januari 2020 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa jam setelah serangan rudal Iran di Irak, pesawat sipil Ukraina dari Ukraine International Airlines Flight 752, dilaporkan jatuh pada Rabu tak lama setelah lepas landas dari Imam Khomeini Airport menuju Kiev, Ukraina.
Setelah mengatakan pesawat jatuh karena masalah mekanis, Iran akhirnya mengakui tak sengaja menembak jatuh pesawat sipil yang menewaskan 176 penumpang dan kru.
"Beberapa jam setelah operasi rudal di Irak, penerbangan militer AS di sekitar perbatasan Iran meningkat dan pejabat militer Iran melaporkan melihat target udara yang datang ke pusat-pusat strategis Iran," menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Markas Besar Angkatan Bersenjata Iran, seperti dikutip dari CNN, 11 Januari 2020.
Militer Iran menambahkan, sejumlah pusat pertahanan di sekitar Iran melaporkan peningkatan aktivitas radar yang menyebabkan sensitivitas tinggi di pusat pertahanan udara Iran. "Di bawah kondisi sensitif dan krusial seperti itu, Penerbangan International Airlines Ukraina 752 lepas landas dari Bandara Imam Khomeini dan sementara dalam rotasi, pesawat mendekati pusat militer IRGC yang sensitif pada kondisi ketinggian dan penerbangan yang menyerupai penargetan musuh."
Di tengah situasi itu, pesawat tak sengaja tertembak, tulis pernyataan militer Iran, menyesalkan bahwa serangan itu menyebabkan korban meninggal dari warga Iran dan asing.
The Islamic Republic of Iran deeply regrets this disastrous mistake.
— Hassan Rouhani (@HassanRouhani) January 11, 2020
My thoughts and prayers go to all the mourning families. I offer my sincerest condolences. https://t.co/4dkePxupzm
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada Sabtu bahwa penyelidikan Angkatan Bersenjata Iran telah menyimpulkan bahwa rudal yang ditembakkan "karena kesalahan manusia" menyebabkan jatuhnya pesawat Ukraina.
Rouhani meminta maaf kepada keluarga korban dan menyesalkan insiden ini. "Investigasi (dan) penuntutan atas tragedi hebat ini terus berlanjut (dan) saya menyampaikan kesalahan yang tak termaafkan," kata Rouhani di akun Twitter resminya.
Di Twitter, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyampaikan belasungkawan kepada keluarga korban dan menyesalkan insiden ini. "Kesalahan manusia pada saat krisis yang disebabkan oleh petualangan AS menyebabkan bencana," tulis Zarif.
Kemudian, kantor Kepresidenan Iran menyampaikan pernyataan tertulis, menyebut ancaman dan intimidasi Amerika Serikat membuat militer Iran bersiaga atas kemungkinan serangan udara. Namun, tulis pernyataan, kesiagaan ini menyebabkan korban tewas orang tak bersalah.
"Republik Islam Iran sangat menyesal dengan kesalahan yang mengerikan ini, dan saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga para korban insiden tragis ini atas nama Republik Islam Iran."