Warga Uighur di Kanada Mendapat Telepon Ancaman

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 24 Desember 2019 13:07 WIB

Warga Uighur di Montreal, Kanada, Kalbinur Semseddin, tinggal bersama seratus keluarga Uighur. CTV News

TEMPO.CO, Montreal – Keluarga etnis Uighur yang tinggal di Montreal, Kanada, mengaku merasa khawatir akan keselamatan diri mereka setelah mendapat telepon ancaman.

Telepon itu berasal dari orang yang tidak dikenal yang meminta mereka tidak berbicara soal persekusi Uighur di Provinsi Xinjiang, Cina.

“Anda tidak aman. Hati-hati, kami mengamati langkah yang kalian ambil,” kata Kalbinur Semseddin, seorang warga Uighur yang tinggal bersama komunitasnya di Montreal seperti dilansir CTV News pada 14 Desember 2019.

Kalbinur mengatakan persekusi yang dialami warga etnis Uighur di Xinjiang berdampak pada kondisi psikologis warga di Montreal.

“Ini jadi tekanan besar bagi saya. Saya punya makanan, ada suami, dan pekerjaan sebagai sumber penghasilan. Tapi saya tidak bisa berhenti memikirkan anggota keluarga saya di sana,” kata perempuan berhijab ini.

Advertising
Advertising

Ada sekitar 100 keluarga Uighur yang tinggal di Montreal saat ini. “Kami tidak bisa berdiam lagi dengan kondisi ini. Ini sudah melebihi batasan,” kata Kalbinur.

Menurut dia, para tokoh terpelajar Uighur menghilang dipaksa masuk ke kamp di Xinjiang. “Para dokter juga menghilang. Mereka tidak butuh pelatihan di kamp. Sepupu suami saya baru lulus dari universitas. Dia tidak butuh pelatihan,” kata dia.

Kongres Amerika Serikat mengesahkan Undang-Undang HAM Uighur pada dua pekan lalu. Sejak itu, pemerintah Cina mengatakan semua siswa di kamp telah lulus dan bebas untuk berpergian.

Namun, Kalbinur mengatakan mendapat kabar dari seorang kontak di Turki bahwa saudara lelakinya telah ditransfer dari sebuah kamp, yang menjadi tempatnya ditahan pada 2017, ke sebuah penjara.

Menurut Bakhtiar Semseddin, seorang warga Uighur lainnya, banyak warga yang justru sekarang ditahan di penjara.

“Mereka mencoba mengosongkan kamp konsentrasi setelah munculnya UU HAM Uighur dari AS. Tapi mereka sekarang dikirim ke penjara,” kata Semseddin.

Reuters melansir pemerintah menahan sekitar satu juta warga etnis minoritas Uighur di Xinjiang sejak dua tahun terakhir. Pemerintah Cina beralasan ini dilakukan untuk melawan radikalisme dan terorisme. Namun, Komisi HAM PBB merasa khawatir pemerintah Cina melakukan tindak pelanggaran HAM dengan menahan banyak orang berdasarkan etnisitas dan agama.

Direktur Institut Montreal untuk Genosida dan HAM, Kyle Matthews, mengatakan ada setidaknya satu juta warga Uighur yang ditahan di kamp di Xinjiang, Cina, yang disebut pemerintah Cina sebagai kamp pelatihan dan pendidikan vokasi. “Kenyataannya, mereka terpisah dari keluarganya dan orang-orang tidak tahu kenapa mereka ditahan,” kata Matthews.

Berita terkait

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

44 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

2 jam lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

2 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

2 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

3 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

8 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

9 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya