Jelang Natal, Imigran Menggigil Diperbatasan Amerika - Meksiko

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 19 Desember 2019 16:01 WIB

Sekelompok migran bersama anak-anak mereka membangun tenda di perbatasan Meksiko -- Amerika Serikat dan mengalami kedinginan dalam suhu yang membeku. Reuters.

TEMPO.CO, Ciudad – Sekitar 200 anak-anak imigran pencari suaka ke Amerika Serikat, yang tertahan di perbatasan Meksiko, mengalami kedingingan karena tidur di tenda saat suhu membeku.

Kota Ciudad Juarez menjadi salah satu tempat penampungan sementara para imigran yang ingin masuk ke Amerika Serikat.

Terjadi antrean panjang karena pejabat perbatasan AS membatasi jumlah pencari suaka yang diproses di pos perbatasan setiap hari.

“Saat ini ada daftar tunggu sebanyak 1.200 orang dengan 550 orang tinggal di kamp dekat jembatan ke Amerika Serikat,” begitu pernyataan dari pemerintah negara bagian Chihuahua, Meksiko, seperti dilansir Kamis, 19 Desember 2019.

Sekitar setengah dari penghuni kamp adalah anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun. Pejabat Meksiko merasa khawatir akan kesehatan para pencari suaka ini.

Advertising
Advertising

“Untuk kebaikan mereka, sebaiknya mereka tidak berada di ruang publik,” kata Enrique Valenzuela. Dia mengepalai layanan perlindungan sipil di negara bagian Chihuahua. Dia berusaha mengajak para migran untuk pindah ke lokasi penampungan.

“Ini untuk kebaikan anak-anak mereka, yang terancam tindak kriminal dan cuaca berbahaya,” kata Valenzuela.

Menurut layanan cuaca, suhu membeku di Ciudad Juarez-El Paso akan terus berlanjut hingga akhir pekan ini.

Presiden AS, Donald Trump, mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi jumlah migran yang masuk ke negaranya. Ini membuat puluhan ribu migran dari Amerika Tengah tertahan di Meksiko saat menunggu proses di pos perbatasan AS. Mereka harus menjalani interview dengan petugas perbatasan.

Para advokat menilai kebijakan Trump ini membuat migran terekspos dengan tindak kriminal, pemerasan dan kesulitan lainnya.

Meski kondisi sulit, ada upaya dari masyarakat untuk membantu para migran terutama anak-anak mereka. Ada proyek Yes We Can Mobile Schools untuk membantu anak-anak yang terperangkap di perbatasan dengan orang tuanya saat menunggu proses pengabulan status pencari suaka oleh petugas perbatasan AS seperti dilansir LA Times.

Program anak-anak migran ini dikelola Estefania Rebellon, yang merupakan seorang aktor di Los Angeles dan pernah merasakan proses menyakitkan sebagai pencari suaka.

Media Globalnews melansir sekelompok orang menggelar perayaan Natal di Tijuana, Meksiko, untuk keluarga imigran. Mereka menggelar acara ini tepat di samping tembok perbatasan yang memisahkan kedua negara. Awalnya, acara ini akan diramaikan oleh keluarga migran dari AS. Namun, otoritas AS dikabarkan melarang orang dari AS untuk mendekati tembok perbatasan.

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

16 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

6 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

7 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

7 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

7 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

8 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

8 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya