Donald Trump Mau Tarik 4.000 Pasukan AS dari Afganistan

Senin, 16 Desember 2019 04:00 WIB

Presiden AS Donald Trump berfoto bersama tentara AS usai makan malam saat perayaan Thanksgiving di Bagram Air Base, Afganistan, 28 November 2019. REUTERS/Tom Brenner

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Donald Tump berencana mengumumkan penarikan 4.000 pasukan AS di Afganistan.

Rencana pengumuman ini pertama kali dilaporkan NBC News, 15 Desember 2019. Penarikan 4.000 pasukan AS dari Afganistan akan menyisakan antara 8.000 sampai 9.000 pasukan di sana.

Kepada CNN, pejabat mengatakan pengumuman itu bisa datang paling cepat minggu depan, menurut pejabat, namun pejabat mengatakan waktunya masih bisa berubah.

Gedung Putih dan Pentagon tidak berkomentar terkait pengumuman ini.

Trump sebelumnya mengindikasikan bahwa ia bermaksud menarik beberapa ribu tentara dari Afganistan, di mana antara 12.000 hingga 13.000 tentara AS saat ini bertugas dalam perang berusia 18 tahun.

Advertising
Advertising

"Kami akan menurunkan jumlah pasukan ke angka 8.600 dan kemudian kami membuat keputusan dari sana tentang apa yang terjadi," kata Trump kepada Fox News Radio pada bulan Agustus. "Kami akan menurunkan jumlahnya."

Presiden AS Donald Trump berbincang sembari mengambil hidangan makan malam bersama tentara AS saat perayaan Thanksgiving di Bagram Air Base, Afganistan, 28 November 2019. REUTERS/Tom Brenner

Rencana itu akan diumumkan hanya beberapa hari setelah Perwakilan Khusus untuk Rekonsiliasi Afganistan Zalmay Khalilzad bergabung kembali dalam pembicaraan diplomatik dengan Taliban, yang telah gagal pada September. Pada hari Kamis, Duta Besar Khalilzad mengatakan AS mengambil jeda singkat dalam pembicaraan setelah serangan hari Rabu di dekat Lapangan Terbang Bagram menewaskan dua warga sipil Afganistan dan melukai 70 lainnya.

Para pejabat tidak akan mengatakan kapan penarikan akan dimulai, tetapi mencirikannya sebagai penarikan bertahap yang akan terjadi selama beberapa bulan. Dua pejabat AS mengatakan penarikan akan merupakan kombinasi dari penempatan kembali pasukan lebih awal dan yang lainnya tidak digantikan ketika mereka mundur.

Presiden Donald Trump telah mendorong untuk penarikan pasukan dari Afganistan untuk beberapa waktu, termasuk selama kunjungannya baru-baru ini ke Afganistan pada hari Thanksgiving, kunjungannya yang pertama sebagai panglima tertinggi.

Rencana penarikan datang tak lama setelah Washington Post menerbitkan "The Afghanistan Papers: A secret history of the war" pada 9 Desember, sebuah dokumen 2.000 lebih halaman berisi wawancara 400 orang yang terlibat dalam Perang Afganistan, mulai dari jenderal, diplomat, pekerja bantuan, dan pejabat Afganistan. Mereka mengatakan Amerika telah gagal memenangkan Perang Afganistan.

Donald Trump juga mengkritik kemajuan pasukan AS dalam Perang Afganistan selama beberapa tahun, tetapi ia enggan menyetujui menambah jumlah pasukan AS di sana.

Berita terkait

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

1 hari lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

3 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

7 hari lalu

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

Bintang film dewasa Stormy Daniels hadir sebagai saksi dalam kasus pidana Donald Trump pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

12 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

12 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

16 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

16 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

17 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

18 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

23 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya