Aung San Suu Kyi Sebut Tuduhan Genosida ke Myanmar Menyesatkan

Kamis, 12 Desember 2019 17:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin de Facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, menolak tuduhan negaranya telah melakukan genosida terhadap etnis minoritas Rohingya. Dalam sidang sesi dengar di Pengadilan Internasional di Den Haag, Belanda, Rabu, 11 Desember 2019, Suu Kyi mengatakan tuduhan yang diarahkan pada pihaknya tidak lengkap dan menyesatkan.

Dikutip dari reuters.com, sidang sesi dengar dugaan genosida terhadap etnis Rohinga berlangsung selama tiga hari. Gugatan diajukan oleh Gambia, sebuah negara di Afrika, yang menuding Myanmar telah menciderai aturan Genosida Convention 1948.

Suu Kyi adalah peraih Nobel bidang perdamaian 1991. Dugaan genosida terhadap etnis Rohingya di Myanmar pada 2017 seperti mencoreng arang ke wajah Suu Kyi.

Dalam sidang sesi dengar, Suu Kyi berbicara sekitar 30 menit untuk mempertahankan tindakan-tindakan militer negaranya. Dia mengatakan militer Myanmar pada Agustus 2017 memimpin operasi di wilayah barat negara bagian Rakhine sebagai sebuah respond menangkal terorisme, dimana militan etnis Rohingya menyerang puluhan pos-pos polisi Myanmar.

Advertising
Advertising

“Gambia telah menempatkan sebuah gambar yang tidak lengkap dan menyesatkan dari fakta yang terjadi di Rakhine, Myanmar,” kata Suu Kyi.

Lebih dari 730 ribu etnis Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh setelah militer di negara itu melancarkan operasi militer di Rakhine, tempat mereka tinggal. Tim penyidik PBB menyebut 10 ribu orang kemungkinan terbunuh dalam peristiwa itu.

Kelompok-kelompok HAM menyebut pernyataan Suu Kyi di sidang itu bertolak belakang dengan bukti di lapangan dan keterangan saksi mata.

“Pernyataan Suu Kyi juga tidak sama dengan bukti yang dikumpulkan oleh PBB dan kesaksian tim kami yang mendengar langsung dari mereka yang selamat,” kata George Graham, Direktur Kemanusiaan Save the Children.

Gambia berargumen bahwa tugas setiap negara di bawah Genosida Convention 1948 untuk mencegah genosida terjadi atau menghukum orang-orang yang dinilai bertanggung jawab.

Suu Kyi mengakui kekuatan militer yang tidak proporsional mungkin telah digunakan hingga warga sipil terbunuh, namun dia meyakinkan ini bukan genosida. Myanmar mengambil langkah-langkah menghukum anggota tentara yang harus bertanggung jawab atas hal ini.

Berita terkait

Pemberontak Myanmar Rebut Wilayah Rakhine yang Dihuni Etnis Rohingya

15 jam lalu

Pemberontak Myanmar Rebut Wilayah Rakhine yang Dihuni Etnis Rohingya

Pemberontak Arakan Army menguasai wilayah Rakhine yang banyak dihuni warga Rohingya di Myanmar. Mereka membantah menargetkan Rohingya.

Baca Selengkapnya

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

3 hari lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

3 hari lalu

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

Afrika Selatan kembali membawa kasus genosida Israel ke ICJ dan meminta penghentian darurat serangan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

4 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

6 hari lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

6 hari lalu

UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

Jumlah warga Palestina yang terpaksa meninggalkan Rafah karena serangkaian serangan militer Israel meningkat menjadi 360 ribu orang.

Baca Selengkapnya

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

6 hari lalu

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

Bagi yang mereka yang sebelumnya pernah mengalami trauma seperti kehilangan atau hadir saat kekerasan terjadi, tentu akan menghasilkan reaksi intens.

Baca Selengkapnya

Giliaran Mesir yang akan Laporkan Israel ke ICJ atas Tuduhan Genosida

6 hari lalu

Giliaran Mesir yang akan Laporkan Israel ke ICJ atas Tuduhan Genosida

Mesir mengikuti langkah Afrika Selatan yang akan melaporkan Israel ke ICJ atas tuduhan melakukan genosida di Gaza

Baca Selengkapnya