Air Terjun Victoria, Terbesar di Dunia, Alami Kekeringan Parah

Minggu, 8 Desember 2019 19:14 WIB

Air terjun Victoria, air terjun terbesar di dunia, sebelum dan setelah kekeringan akibat perubahan iklim kritis di Afrika Selatan. [REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Air terjun terbesar di dunia, Air Terjun Victoria yang terletak di perbatasan Zimbabwe dan Zambia, mengalami kekeringan parah, yang belum pernah terjadi sebelumnya di saat musim kemarau melanda Afrika Selatan.

Presiden Zambia, Edgar Lungu menjelaskan, debit air paling rendah terjadi tahun ini. Sebagian area air terjun bahkan sudah tidak mengalirkan air lagi. Di tebing yang menjadi tempat air deras mengalir, kini mengering dan tampak bebatuan licin berwarna gelap.

Menurut Presiden Lungu, perubahan iklim membuat Air Terjun Victoria mengalami kekeringan parah. Masalah ini disebutnya sudah sangat serius namun orang-orang di Zambia meremehkan peringatan alam ini yang satu hari dapat melenyapkan Air Terjun Victoria selamanya.

"Apakah kita ingin membiarkan Zambezi tanpa Air Terjun Victoria yang hebat? Ini masalah serius, yang orisinal. Dan mengejutkan ketika orang meremehkannya dan perubahan iklim dianggap tidak nyata. Mungkin mereka hidup di dunia yang berbeda. Tapi dunia tempat kita hidup ini, Zambia, kita merasakan dampak perubahan iklim sangat buruk. Dan itu berdampak pada semua orang," kata Presiden Lungu kepada Sky News, seperti dikutip dari India Times, 6 Desember 2019.

Advertising
Advertising

Presiden Lungu juga menyerukan agar negara-negara kaya melakukan lebih banyak upaya mengatasi perubahan iklim dan membantu negara-negara miskin.

Zambia sangat bergantung pada sumber daya alam air, sehingga pengeringan seperti terjadi di Air Terjung Victoria, akan membuat jutaan rakyat Zambia akan kelaparan.

Zambia dan Zimbabwe bahkan saat ini melakukan pemadaman listrik setiap hari dan bertarung mengatasi kekurangan pangan karena meluasnya kekeringan. Diperkirakan lebih dari 2 juta rakyat Zambia dan 7 juta rakyat Zimbabwe bakal kelaparan.

Menurut Presiden Lungu, perubahan iklim di negaranya sudah dalam tahap serius. Dan saat ini merupakan permulaan dari bencana yang lebih besar.

Zambia menggantungkan hidupnya pada Air Terjun Victoria sebagai tujuan wisata utama para turis dari berbagai belahan dunia. Pemandangan sungai Zambezi mengalirkan air turun 100 meter ke permukaan tanah membentuk air terjun telah menarik jutaan wisatawan setiap tahun.

Pemandangan itu kini tidak seindah itu. Menurut Dominic Nyambe, penjualan suvenir untuk turis di tokonya di Livingstone, kekeringan yang melanda Air Terjun Victoria belum pernah seperti ini. "Dalam beberapa tahun lalu, ketika mengalami kekeringan, tidak seluas ini. Ini pengalaman pertama kami melihat seperti ini," kata Nyambe seperti dilaporkan Channel News Asia, 7 Desember 2019.

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

4 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

5 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

13 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

16 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

16 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

17 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

22 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya