Pemilu Hong Kong, Pro Demokrasi Menang Besar Raih 400 Kursi

Senin, 25 November 2019 20:05 WIB

Pendukung demokrasi dan anti Cina di Hong Kong merayakan kemenangan besar mereka dalam pemilu yang digelar pada hari Minggu, 24 November 2019. [SOUTH CHINA MORNING POST]

TEMPO.CO, Jakarta - Pengalaman getir, mencekam hingga kehilangan nyawa dalam unjuk rasa selama 5 bulan terbayar dalam pemilu Hong Kong dengan meraih kemenangan besar pada Minggu, 24 November 2019.

Hasil pemilu akhir yang diumumkan pada hari Senin, 25 November 2019 jam 1 siang waktu setempat menyebutkan partai pro demokrasi menang di 17 distrik dari 18 distrik di Hong Kong.

Satu-satunya distrik yang tak mendukung kelompok partai pro demokrasi adalah distrik Islands.

Partai-partai pro demokrasi Hong Kong memenangkan 400 kursi dari 452 kursi yang diperebutkan.

Dua partai pendukung demokrasi peraih suara terbanyak adalah Partai Demokrasi dan Partai Warga masing-masing 91 kursi dan 32 kursi. Kedua partai ini menjadi partai terbesar yang duduk di Dewan Distrik Hong Kong.

Advertising
Advertising

Sejumlah partai pro Beijing hanya memenangkan 58 kursi. Partai pro Beijing, Aliansi Demokrasi untuk Perbaikan dan Progres Hong Kong atau DAB yang menyodorkan 179 kandidat anggota Dewan Distrik, hanya memenangkan 21 kursi.

Partai DAB menempati urutan ketiga meraih suara terbanyak setelah Partai Demokrasi dan Partai Warga.

Pemilu kali ini memberikan warna baru dalam perpolitikan Hong Kong. Jika sejak pemilu 2015 seluruh Dewan dikuasai oleh kelompok pendukung kemapanan atau pro Beijing, maka pemilu kali ini hampir seluruh Dewan dikuasai kelompok pro demokrasi.

Pemimpin eksekutif Hong Kong, Carrie Lam Cheng Yuet-ngor dalam pernyataannya berjanji pemerintahannya akan merefleksikan pesa para pemberi suara dalam pemilu.

"Ada banyak analisa dan interpretasi dalam komunitas terkait pada hasil, dan sangat sedikit pandangan terhadap hasil yang mencerminkan ketidakpuasan masyarakat dengan situasi saat ini dan problem sangat dalam di masyarakat," kata Lam dalam pernyataannya, Senin, 25 November 2019.

Pemerintah, ujar pernyataan itu, akan mendengarkan pendapat anggota-anggota masyarakat dengan rendah hati dan secara serius merefleksikan," ujar Lam.

Ketua Komisi Urusan Pemilu Hong Kong, Barnabas Fung mengatakan ada 7.460 laporan pengaduan mengenai pemilu. Namun begitu, secara keseluruhan pemilu berlangsung sangat lancar," kata Fung, seperti dilaporkan hongkongfp.com.

Pemilu Hong Kong yang diadakan 24 November 2019 diikuti sekitar 2,94 juta pemilih. Tingkat partisipasi warga Hong Kong dalam pemilu mencapai 71,2 persen.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

5 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

6 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

7 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

8 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

11 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

15 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

16 hari lalu

Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

Dosen Ilmu Politik Universitas Udayana (Unud) prediksi 5 skenario potensial putusan MK sengketa Pilpres 2024 yang akan di gelar Senin, 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

27 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Kerja Sama dengan Jepang, Setelah Kunjungan ke Cina

34 hari lalu

Prabowo Janjikan Kerja Sama dengan Jepang, Setelah Kunjungan ke Cina

Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto mengatakan kepada PM Jepang Fumio Kishida bahwa dia menginginkan keamanan dan kerja sama lebih dalam

Baca Selengkapnya