Amerika dan Prancis Dukung Radar Canggih di Arab Saudi

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Minggu, 24 November 2019 17:03 WIB

Kilang minyak Saudi Aramco yang rusak akibat serangan sejumlah drone di Abqaiq, Arab Saudi, 20 September 2019. Iran membantah terlibat dalam serangan yang mengguncang produksi minyak Arab Saudi itu. REUTERS/Hamad l Mohammed

TEMPO.CO, Manama – Pemerintah Amerika Serikat dan Prancis bekerja sama membangun sistem radar canggih di Arab Saudi untuk meningkatkan deteksi dini pasca serangan pesawat drone dan rudal jelajah, yang merusak sejumlah instalasi infrastruktur minyak di negara itu pada September 2019.

Komando Pusat AS dan kementerian Pertahanan Prancis juga menyebut perlunya misi maritim untuk melindungi kawasan perairan di Teluk dalam forum keamanan di Bahrain pada Sabtu, 23 November 2019.

“Kami terus memperbarui mengenai serangan yang dialami Saudi Aramco dan akan dirilis lewat pemerintah Saudi,” kata Jenderal Kenneth McKenzie, yang mengawasi operasi militer di kawasan Timur Tengah dan Asia Selatan, seperti dilansir Reuters pada Ahad, 24 November 2019.

McKenzie juga mengatakan,”Kami bekerja sama dengan Saudi untuk meningkatkan jaringan sistem pertahanan mereka. Itu akan membuat mereka mampu melawan terhadap serangan seperti itu.”

AS dan Eropa menyalahkan serangan rudal jelajah dan drone itu kepada militer Iran.

Advertising
Advertising

Sedangkan Iran membantah tudingan ini dan menyebut kelompok Houthi, yang didukungnya di Yaman, sebagai pelaku.

Kelompok Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan pada September itu sebagai balasan atas serangan militer Saudi di Yaman.

Reuters melansir lebih dari dua bulan pasca serangan terbesar ke infrastruktur minyak Saudi, Riyadh dan Washington masih harus menyediakan bukti kongkrit yang mengaitkan keterlibatan Iran dengan serangan itu.

Saudi juga masih harus menjelaskan sejumlah hal mengenai lubang pada sistem pertahanan udaranya sehingga tidak bisa menangkal serangan rudal itu.

McKenzie mengatakan militer AS meningkatkan kehadirannya di Pangkalan Udara Prince Sultan, yang terletak di Riyadh selatan. AS juga mempunyai pangkalan militer di Qatar dan Bahrain, yang bertugas mempersulit serangan musuh.

Secara terpisah, Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly, mengatakan negaranya mengirim paket sistem deteksi dini yang canggih. Ini termasuk radar untuk mendeteksi serangan rudal dengan ketinggian rendah.

“Paket ini akan tiba di Arab Saudi dalam beberapa hari lagi dan segera beroperasional dengan sangat cepat. Tapi, ada analisis yang harus dilakukan untuk mengisi celah-celah pertahanan yang ada,” kata Parly.

Terkait penawaran saham perdana Saudi Aramco yang sedang berlangsung, seorang analis energi Wael Mahdi menulis di Arab News mengatakan perusahaan minyak raksasa itu merupakan investasi yang strategis.

Ini karena produksi Saudi Aramco berkontribusi memastikan publik di berbagai negara mendapatkan suplai bahan bakar minyak yang terjangkau.

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

12 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

15 jam lalu

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

Tahun ini, Indonesia mendapat 241.000 kuota haji, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

17 jam lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

1 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

4 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

4 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

5 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya