Presiden Cile Ancam Pelaku Kerusuhan, Oposisi Tolak Represi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 8 November 2019 18:45 WIB

Demonstrasi di Cile menuntut reformasi ekonomi karena harga-harga kebutuhan pokok yang terus melonjak. Reuters

TEMPO.CO, Santiago – Presiden Cile, Sebastian Pinera, mengumumkan serangkaian tindakan untuk memperketat keamanan dan meningkatkan sanksi bagi pelaku vandalisme.

Ini dilakukan setelah aksi penjarahan, dan tindak kerusuhan serta kekerasan menyebabkan sekitar 20 orang tewas selama demonstrasi anti-pemerintah dua pekan terakhir.

“Salah satu prinsip tanggung jawab negara adalah memastikan ketertiban dan keamanan publik,” kata Pinera seperti dilansir Reuters pada Kamis, 7 November 2019.

Pinera mengatakan akan mengirim rancangan undang-undang soal ini ke Kongres untuk menaikkan sanksi bagi para penjarah dan pelaku tindak kekerasan selama protes.

Sanksi akan dinaikkan bagi pelaku penjarahan yang mengenakan pakaian tudung atau topeng untuk menyamarkan identitasnya.

Advertising
Advertising

Demonstrasi besar di Cile dipicu kebijakan pemerintah menaikkan tarif tiket kereta api.

Warga mengeluhkan biaya-biaya belanja sehari-hari yang naik namun pemerintah cenderung membiarkan.

Massa yang marah menyerang stasiun metro atau kereta api di berbagai kota di Cile dan membakarnya.

Layanan ini sebelumnya merupakan kebanggaan Cile dan membuat sejumlah negara di Amerika Latin merasa iri.

Nilai kerusakan akibat kerusuhan dan penjarahan ini diperkirakan mencapai US$1.5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun.

Para pelaku vandalisme telah menjarah ratusan toko belanja sayuran dan membuat tembok di berbagai kota dipenuhi coretan grafiti.

Pinera mengatakan akan melawan para kriminal dengan meningkatkan aktivitas pengumpulan intelijen. Dia akan melipatgandakan pesawat nirawak atau drone dari saat ini berjumlah 17 pesawat di Santiago untuk mengawasi massa dari udara.

Pengumuman Pinera ini dikritik tokoh oposisi Jorge Sharp. Wali Kota Valparaiso yang berhaluan kiri, mengatakan lewat Twitter bahwa Pinera keliru memahami masalah yang terjadi.

“Tindakan represi lebih jauh tidak akan menyelesaikan masalah ketidak-adilan sosial,” kata Sharp. “Itu hanya akan menambah masalah tindak kekerasan.” Aksi kerusuhan di Cile ini membuat rencana sejumlah konferensi tingkat tinggi internasional batal digelar.

Berita terkait

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

10 jam lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

1 hari lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

1 hari lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

1 hari lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

2 hari lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

4 hari lalu

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah barang yang diangkut sepanjang triwulan pertama 2024 sebanyak 15.758.465 ton.

Baca Selengkapnya

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

5 hari lalu

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

Partai Gelora menolak PKS jika bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, karena dinilai selalu 'menyerang' saat masa kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

5 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya