Oposisi Kamboja Sam Rainsy Dilarang Ikut Penerbangan ke Bangkok

Jumat, 8 November 2019 16:30 WIB

Mantan Pemimpin Oposisi Kamboja, Sam Rainsy, saat kunjungan ke kantor Tempo di Palmerah, Jakarta Barat, 16 April 2018. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin oposisi Kamboja Sam Rainsy, yang mengasingkan diri ke Prancis, dilarang terbang ke Thailand pada Kamis. Dia mengaku dilarang saat check-in penerbangan dari Paris ke Bangkok, seperti dilaporkan Reuters, 8 November 2019.

Rainsy mengatakan Thai Airways telah diminta untuk menolak naik pesawatnya dan bahwa ia tidak akan menyerah untuk mencoba lagi.

"Mereka mengatakan bahwa mereka telah menerima dari atas instruksi untuk tidak mengizinkan saya naik," katanya kepada wartawan di Bandara Paris-Charles de Gaulle, dikutip dari NPR. "Saya sangat terkejut, saya sangat kecewa. Saya ingin kembali, orang-orang saya menunggu."

Rainsy menuduh Perdana Menteri Kamboja Hun Sen berusaha menghalangi dia pulang. Mantan komandan Khmer Merah, yang telah menjabat selama lebih dari tiga puluh tahun, memandang kepulangan para pemimpin oposisi dan demonstrasi yang mereka rencanakan sama dengan percobaan kudeta.

Tahun ini puluhan aktivis oposisi telah ditangkap karena diduga berencana menggulingkan pemerintah. Hun Sen juga memerintahkan tentara dikerahkan di perbatasan Kamboja dan dilaporkan telah diperintahkan untuk menyerang seandainya pemimpin oposisi kembali.

Advertising
Advertising

Rainsy, yang telah tinggal di Prancis selama empat tahun, mengatakan kepada para pendukungnya Kamis dalam siaran Facebook bahwa ia akan menemukan cara untuk pergi ke Kamboja dalam waktu singkat di masa depan untuk mendorong perubahan.

Hanya sehari sebelumnya, wakil Sam Rainsy, Mu Sochua, ditahan di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia ketika mencoba terbang ke Kamboja. Dia dibebaskan sehari kemudian, bersama dengan dua aktivis oposisi lainnya yang ditahan awal pekan ini.

Sementara Amerika Serikat mengaku prihatin dengan serangkaian penangkapan, pelecehan, dan intimidasi yang dilakukan anggota oposisi politik Kamboja baru-baru ini dan dengan upaya untuk menggagalkan kembalinya warga Kamboja ke tanah airnya, kata seorang juru bicara kedutaan besar AS kata pada hari Jumat.

"Tindakan ini merupakan eskalasi dalam penindasan terhadap oposisi politik," tambahnya.

Kelompok hak asasi Amnesty International, mengecam kerja sama Malaysia dan Thailand untuk mencegah tokoh oposisi Kamboja yang berbasis di luar negeri pulang untuk menggalang dukungan.

Setidaknya 48 aktivis oposisi di Kamboja telah ditangkap tahun ini sejak Sam Rainsy mengumumkan rencana untuk kembali pada 9 November, hari kemerdekaan Kamboja, untuk menggalang oposisi terhadap Perdana Menteri terhadap Hun Sen.

Berita terkait

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

5 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

6 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

1 hari lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

1 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

2 hari lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

5 hari lalu

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

Partai Gelora menolak PKS jika bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, karena dinilai selalu 'menyerang' saat masa kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

5 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya