Politikus India Menuduh Polusi Udara di New Delhi karena Pakistan

Rabu, 6 November 2019 21:56 WIB

Sejumlah warga berjalan diantara polusi udara di New Delhi, 3 November 2019. REUTERS/Adnan Abidi

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus India dan Ketua partai BJP, Vineet Agarwal Sharda, menuding polusi udara di Kota New Delhi, India, saat ini kemungkinan bersumber dari sebuah serangan kimia dari Pakistan. Sharda pun berkeras teori kedap udara harus secara serius dipertimbangkan.

“Ada sebuah kemungkinan kalau gas beracun mungkin saja dilepaskan oleh salah satu negara tetangga yang takut pada kita,” kata Sharda, seperti dikutip dari rt.com, Rabu, 6 November 2019.

Partai Bharatiya Janata atau BJP adalah partai berkuasa di India. Partai ini juga yang menggolkan Perdana Menteri Narendra Modi ke kursi kekuasaan.

Seorang pria menggunakan masker melewati polusi udara di New Delhi, 3 November 2019. REUTERS/Adnan Abidi

Sharda menduga Pakistan dan Cina adalah dua negara yang paling dicurigai. Untuk itu, India dinilainya harus serius mempertimbangkan apakah Islamabad sudah melepaskan zat-zat beracun ke wilayah udara New Delhi. Sharda juga menuding Pakistan merasa diintimidasi oleh Perdana Menteri Narendra Modi dan menekankan India tidak pernah kalah dalam sebuah peperangan dengan negara tetangganya yang memiliki senjata nuklir.

Advertising
Advertising

Selain menuding negara tetangga India, Sharda juga mengkritisi para pejabat pemerintah India yang menyalahkan emisi pabrik-pabrik dan pertanian sebagai biang keladi lingkungan India dalam bahaya.

“Petani adalah tulang punggung negara kita. Para petani dan pelaku industry seharusnya tidak disalahkan,” kata Ketua Partai BJP itu.

India terseok-seok mencari sebuah solusi bagi polusi udara yang dialami Ibu Kota New Delhi. Tingkat pencemaran udara di kota itu sekarang sudah masuk ke level berbahaya. Sebelumnya pada awal pekan ini, Menteri Kesehatan India, Harsh Vardhan, menyarankan masyarakat agar banyak makan wortel untuk membantu melindungi masyarakat India dari penyakit-penyakit yang disebabkan polusi udara.

Berita terkait

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

8 jam lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

3 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

4 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

5 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

5 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

6 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

6 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

6 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya