Korea Utara - Amerika Serikat Saling Sindir

Selasa, 5 November 2019 16:00 WIB

Seorang petugas kepolisian berjaga di dekat warga yang mengibarkan bendera Korea Utara dan Amerika Serikat saat melihat iring-iringan Kim Jong Un di Hanoi, Vietnam, 26 Februari 2019. Pejabat Vietnam mengatakan bahwa 3.000 jurnalis dari 40 negara bakal meliput KTT kedua antara Trump dan Kim Jong Un. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara memukul balik laporan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat yang dipublikasi akhir pekan lalu. Pyongyang mengatakan laporan Amerika Serikat itu menggambarkan Korea Utara seolah pendukung sebuah terorisme dalam sebuah contoh kebijakan yang rapuh, dimana Amerika Serikat telah menghalang-halangi kemajuan perundingan denuklirisasi.

Korea Utara dan pejabat Amerika Serikat melakukan pembicaraan pada Oktober 2019 lalu untuk pertama kalinya sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyetujui dibuka kembali negosiasi denuklirisasi. Namun pembicaraan itu tak membuahkan hasil ketika utusan Korea Utara mengatakan Amerika Serikat gagal memperlihatkan fleksibilitas.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berfoto bersama beberapa peluncur roket selama ia menghadiri ujian peluncur roket ganda dalam foto tak bertanggal ini yang dirilis pada 25 Agustus 2019 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara.[KCNA via REUTERS]

Kantor berita KCNA mewartakan laporan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat sekali lagi membuktikan penolakan Amerika Serikat terhadap Korea Utara mengindikasikan sebuah kebijakan yang rapuh.

“Saluran dialog antara Korea Utara dan Amerika Serikat sekarang semakin sempit karena perilaku seperti itu,” tulis KCNA mengutip Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Advertising
Advertising

Dikutip dari reuters.com, Selasa, 5 November 2019, anggota parlemen Korea Selatan Lee Eun-jae pada Senin, 4 November 2019 menanggapi hal ini mengatakan Korea Utara dan Amerika Serikat sebetulnya bisa melakukan pembicaraan pada pertengahan November 2019 demi mempercepat kemajuan denuklirisasi.

Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dalam laporannya yang berjudul “Laporan Negara tentang Terorisme 2018” menegaskan Korea Utara adalah negara pendukung terorisme. Laporan yang dipublikasi pada 1 November 2019, menyebut Pyongyang berulang kali memberikan dukungan terhadap tindakan terorisme internasional karena terlibat dalam pembunuhan di tanah asing.

Laporan Amerika Serikat itu mengacu pada pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri Kim Jong Un. Kim Jong Nam dibunuh di Bandara Internasional Malaysia pada 2017, dimana dalam kasus ini empat terduga pelaku diidentifikasi sebagai warga negara Korea Utara.

Berita terkait

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

13 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Anjurkan Pertemuan Antarormas Islam soal Kajian Syafiq Riza Basalamah, Banser Surabaya Minta Difasilitasi Negara

5 Maret 2024

Muhammadiyah Anjurkan Pertemuan Antarormas Islam soal Kajian Syafiq Riza Basalamah, Banser Surabaya Minta Difasilitasi Negara

Menurut Kasatkorcab Banser Surabaya Deni, justru negara yang harus memfasilitasi dialog antarormas Islam itu.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Supaya Menkeu Tidak Perlu...

12 Januari 2024

Prabowo Ingin Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Supaya Menkeu Tidak Perlu...

Capres Prabowo Subianto membeberkan ingin memisahkan Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Tingkatkan Alkes dan Bahan Baku Industri Farmasi Lewat R&D

11 Januari 2024

Ganjar Janji Tingkatkan Alkes dan Bahan Baku Industri Farmasi Lewat R&D

Gagasan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo untuk menyelesaikan polemik bahan baku industri farmasi dan alat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia Gelar Dialog Capres Besok, Calon Presiden Anies, Prabowo, dan Ganjar Bakal Hadir

10 Januari 2024

Kadin Indonesia Gelar Dialog Capres Besok, Calon Presiden Anies, Prabowo, dan Ganjar Bakal Hadir

Persiapan ketiga capres menuju Dialog Kadin bersama ketiga capres, bertema 'Menuju Indonesia Emas 2045'.

Baca Selengkapnya

Jubir Muda Timnas AMIN Bicara Soal Konsep Acara Desak Anies

6 Januari 2024

Jubir Muda Timnas AMIN Bicara Soal Konsep Acara Desak Anies

Acara Desak Anies menjadi metode kampanye baru dari timnas AMIN Anies-Cak Imin karena mengedepankan unsur dialog secara langsung, tanpa jarak.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Akan Berkampanye di Pontianak, Sambangi Pasar hingga Hadiri Desak Anies

26 Desember 2023

Anies Baswedan Akan Berkampanye di Pontianak, Sambangi Pasar hingga Hadiri Desak Anies

Anies dijadwalkan akan tiba di Bandara Inernasional Supadio Pontianak pada pukul 08.00.

Baca Selengkapnya

Apa Beda Debat, Diskusi, dan Dialog?

25 Desember 2023

Apa Beda Debat, Diskusi, dan Dialog?

Dalam diskusi bisa terjadi perdebatan, karena debat sifatnya oposisional atau memiliki dua kubu yang saling berseberangan

Baca Selengkapnya

Respons Gibran Soal Mangkir dari Dialog TVOne: Apa Itu dari KPU Resmi?

7 Desember 2023

Respons Gibran Soal Mangkir dari Dialog TVOne: Apa Itu dari KPU Resmi?

Gibran mengaku ketidakhadirannya di acara dialog karena pada waktu yang sama sudah terjadwal untuk hadir di acara Fatayat dan Ketua NU.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tolak Disetop saat Pidato: Saya Enggak Korupsi Uang, Saya Korupsi Waktu Sedikit

24 November 2023

Prabowo Tolak Disetop saat Pidato: Saya Enggak Korupsi Uang, Saya Korupsi Waktu Sedikit

Prabowo sempat menolak berhenti berpidato dalam Dialog Publik PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat, 24 November 2023.

Baca Selengkapnya