Selandia Baru Upgrade Sistem Teknologi Militer

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 30 Oktober 2019 08:01 WIB

Tentara di Kamp Militer Waiouru berlatih dengan senapan MARS-L yang baru.[stuff.co.nz]

TEMPO.CO, Wellington – Pemerintah Selandia Baru memaparkan rencana untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara dan melindungi kepentingannya.

Laporan terbaru dari kementerian Pertahanan Selandia Baru ini mengatakan negara akan menggunakan cara-cara baru dan level baru untuk melindungi kepentingan rakyat dan menangani isu regional seperti perubahan iklim, kejahatan lintas negara dan kompetisi geopolitik.

“Pertahanan Selandia Baru ditujukan untuk membangun sistem pertahanan tangguh dan bermitra serta menghadirkan efek maksimum,” begitu sebagian isi laporan internal departemen Pertahanan seperti dilansir Reuters, 29 Oktober 2019.

Laporan itu menyoroti kawasan Pasifik menghadapi sejumlah gangguan kompleks seperti perubahan iklim, kejahatan terorganisir lintas negara, dan kompetisi perebutan sumber daya alam.

Laporan juga menyebut adanya kehadiran aktor eksternal yang meningkatkan kompetisi geostrategis meski tidak menyebut nama Cina.

Advertising
Advertising

Laporan itu juga menyatakan Selandia Baru akan bekerja sama dengan mitra berpikiran sama untuk meningkatkan keamanan, stabilitas, dan ketahanan wilayah.

Laporan juga menyebut perlunya bantuan kemanusiaan dan misi penanggulangan bencana alam terkait perubahan iklim sebagai salah satu prioritas.

Pada awal tahun, Selandia Baru memilih pesawat angkut buatan Lockheed Martin Corp yaitu C-130J Super Hercules sebagai pengganti pesawat angkut tua milik militer yaitu C-130 Hercules.

Auckland juga membeli empat pesawat Boeing P-8A Poseidon pada tahun lalu. Laporan tadi juga mengungkap rencana untuk membuat kapal patroli khusus Southern Ocean dan membuat pesawat dengan kru berjumlah kecil, sistem pengendalian drone atau Remotely Piloted Aircraft Systems dan satelit serta kemampuan pengintaian udara.

Cina telah meningkatkan secara signifikan pengaruh politik dan ekonomi di negara-negara Pasifik Selatan seperti Kepulauan Solomon, yang awalnya menjalin hubungan dengan Taiwan dan AS.

Baru-baru ini, Selandia Baru mengalami masalah dengan Cina, yang merupakan mitra dagang terbesar selama beberapa tahun. Auckland mengritik pinjaman Beijing ke sejumlah negara di Pasifik Selatan.

Lembaga keamanan pemerintah Selandia Baru juga memblokir perusahaan teknologi komunikasi Cina, Huawei, dari mengerjakan proyek infrastruktur telekomunikasi 5G di negara itu.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

20 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

21 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya