Turki Tuding Pasukan Milisi YPG Kurdi Belum Ditarik

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 29 Oktober 2019 19:01 WIB

Asap membubung usai serangan yang dilancarkan pemberontak Suriah pro-Turki di atas kota Ras al Ain, Suriah, 15 Oktober 2019. Pejuang Suriah yang didukung Turki melakukan serangan pada Kurdi di kota Ras al-Ain. REUTERS/Stoyan Nenov

TEMPO.CO, Istanbul – Para pejuang pasukan milisi YPG Kurdi masih belum menarik penuh angotanya dari wilayah di Suriah timur laut seperti permintaan Turki.

Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, mengatakan ini terjadi meskipun tenggat penarikan mundur pasukan Kurdi tinggal beberapa jam lagi berakhir.

Menurut perjanjian pada pekan lalu antara Presiden Turki dan Rusia, polisi militer Rusia dan pasukan penjaga perbatasan Suriah bakal memindahkan semua pasukan milisi YPG serta senjatanya sejauh sekitar 30 kilometer dari perbatasan Suriah utara dan Turki selatan.

Tenggat yang disepakati adalah pada pukul tiga sore Selasa, 29 Oktober 2019 waktu setempat.

Setelah tenggat berlaku, pasukan Rusia dan Turki bakal mulai menggelar patroli di wilayah perbatasan yang lebih sempit yaitu sekitar sepuluh kilometer dari perbatasan Suriah.

Advertising
Advertising

“Sepertinya pasukan organisasi teror YPG masih ada di area Operation Peace Spring,” kata Akar kepada media Sabah seperti dikutip Reuters pada Selasa, 29 Oktober 2019.

Kesepakatan Turki dan Rusia itu memperkuat pelaksanaan gencatan senjata yang disponsori AS untuk menghentikan serangan militer Turki.

Ankara menggelar invasi militer hingga 30 kilometer dari perbatasan Suriah karena ingin mengusir pasukan milisi YPG, yang dianggap teroris dan terkait dengan gerakan separatis PKK dan mencoba memisahkan diri.

“Perang melawan teroris ini belum usai. Kami tahu ini belum akan berakhir,” kata Akar.

Dia juga mengatakan Turki dan Rusia sedang membahas aturan main saat patroli bersama dilakukan. Ini seperti mengenai kendaraan yang digunakan, otoritas masing-masing dan arahan dari masing-masing pasukan.

Delegasi Rusia saat ini sedang berada di Turki untuk berbicara mengenai pelaksaan patroli perbatasan dan isu keamanan lainnya di Suriah timur laut.

Menurut Akar, ada sekitar seribu milisi YPG Kurdi di perbatasan Kota Manbij dan sekitar seribu lainnya di dekat Kota Tel Rifat. Kedua kota ini berada di sebelah barat dari jalur zona aman yang akan dibangun Turki.

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki bakal membersihkan area itu dari pasukan YPG jika pasukan Rusia gagal melaksanakan isi kesepakatna Sochi.

Seperti dilansir Channel News Asia, pemerintah Turki mulai menggelar operasi militer terhadap YPG pada 9 Oktober 2019 selama sekitar satu pekan. Ini terjadi setelah Presiden AS, Donald Trump, menarik sekitar seribu pasukan AS dari wilayah Suriah timur laut. Turki merupakan sekutu AS di NATO.

Trump meminta Turki menghentikan invasi militer ini atau terkena sanksi ekonomi. Setelah tercapai kesepakatan gencatan senjata, Trump mencabut sanksi ekonomi dan Turki menghentikan operasi militer. Trump menyerahkan pengendalian wilayah Suriah utara ini kepada pasukan Rusia, Suriah dan Turki.

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

8 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

11 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

3 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya