Tim Cina Didiskualifikasi karena Curang Saat Olimpiade Militer

Sabtu, 26 Oktober 2019 06:00 WIB

Pasukan Tiongkok berbaris di tempat latihan Tsugol, sekitar 250 kilometer (156 mil) selatan-timur Kota Chita, selama latihan militer Vostok-2018 di Siberia Timur, Rusia, Kamis, 13 September 2018. Rusia akan melakukan latihan militer terbesar dalam sejarah dengan melibatkan 300 ribu orang dan diikuti tentara Cina. (AP Photo/Sergei Grits)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari Cina didiskualifikasi dari olimpiade militer Military World Games setelah negara lain mengadu ke juri ada kecurangan, yang dilakukan oleh tuan rumah.

Awalnya atlet Cina telah mengambil tempat pertama, kedua dan keempat dalam kompetisi orienteering jarak menengah perempuan, serta tempat kedua di pria, selama perlombaan pada Ahad, menurut pernyataan International Orienteering Federation (IOF), seperti dikutip dari CNN, 25 Oktober 2019.

Tetapi setelah pengaduan dari enam negara Eropa, termasuk Rusia dan Prancis, juri menemukan bahwa pelari dari tim Cina telah dibantu oleh penonton lokal. Kecurangan termasuk penonton yang memberi tanda dan menyiapkan jalur khusus di medan atlet Cina, yang hanya diketahui oleh para pesaing.

Sebagai hukuman tim Cina dilarang ikut serta dalam kompetisi orienteering jarak jauh, menurut IOF.

"IOF menanggapi tindakan tim Cina dengan sangat serius," kata Sekretaris Jenderal IOF Tom Hollowell. Hollowell menambahkan bahwa IOF sedang menyelidiki apakah ada tindakan lebih lanjut yang perlu diambil untuk menjamin keadilan persaingan di kompetisi final World Cup mendatang di Guangzhou, Cina, mulai 25 Oktober.

Advertising
Advertising

Seperti Olimpiade, Military World Games diadakan setiap empat tahun. Kompetisi perdana diadakan di Roma pada tahun 1995 dan ini adalah pertama kalinya Cina menjadi tuan rumah acara, yang akan berlanjut hingga 30 Oktober.

Lebih dari 9.000 atlet dari 109 negara diperkirakan akan ambil bagian dalam pertandingan yang digelar di Wuhan, menurut penyelenggara setempat.

Di antara acara tersebut adalah berenang, terjun payung, orienteering dan gulat. Sejauh ini, Cina secara substansial memimpin pada perolehan medali, dengan dua kali lebih banyak medali emas dari pesaing terdekat Rusia.

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

10 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

13 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

13 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

14 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya